
Science Expo: Membangun Kesadaran dan Inovasi Energi Alternatif
Science Expo merupakan bagian dari proyek kelas tingkat SMP yang dirancang khusus untuk siswa kelas IX. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap sains sejak dini dengan memberikan pengalaman langsung dalam mengamati serta menerapkan konsep-konsep ilmiah. Melalui ajang ini, siswa diharapkan lebih memahami peran sains dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir kritis, logis, dan sistematis dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, Science Expo juga menjadi wadah bagi siswa untuk merancang eksperimen, mengumpulkan data, serta menarik kesimpulan secara ilmiah.
Tahun ini, Science Expo mengangkat tema “Inovasi Energi Alternatif untuk Masa Depan Berkelanjutan.” Kegiatan ini menantang siswa untuk berpikir kritis dalam mencari solusi terhadap permasalahan lingkungan, seperti perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya energi alam yang kian menjadi perhatian global. Proses pelaksanaan Science Expo berlangsung dalam beberapa tahap. Pada pertemuan awal, siswa berdiskusi dengan anggota kelompok mereka untuk menemukan dan mengembangkan ide terkait energi alternatif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, mereka melakukan penelitian sederhana guna menciptakan inovasi yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak minimal terhadap lingkungan dan masyarakat.
Dalam menciptakan produk energi alternatif, siswa mempertimbangkan berbagai aspek penting, seperti keberlanjutan dan ramah lingkungan. Produk yang dikembangkan harus terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang, terbarukan, atau biodegradable, serta diproses secara hemat energi dan berkontribusi dalam mengurangi limbah serta jejak karbon. Berdasarkan kriteria tersebut, lahirlah dua belas inovasi unggulan, antara lain: (1) Biogas dari kotoran sapi, (2) Bioetanol dari pati singkong, (3) Kompos dari daun kering, (4) Biobriket berbahan dasar daun kering, (5) Biodiesel dari minyak jelantah, (6) Kertas biodegradable dari kulit kuaci, (7) Solar dari sampah plastik, (8) Pupuk cair berbahan zat radioaktif dari kulit pisang, (9) Maket pembangkit panas bumi (geothermal), (10) Maket katrol berbasis energi angin, (11) Maket panel surya, dan (12) Maket turbin air.
Setelah melewati tahap uji coba dan pengumpulan data, siswa kemudian mempresentasikan hasil karya mereka dalam Gelar Karya Science Expo, yang diadakan pada 19 Februari 2025. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dan masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, Science Expo juga berperan sebagai kampanye peduli lingkungan yang mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan efisien, guna mengurangi konsumsi energi, air, serta bahan baku yang terbatas.
Penulis: Ratna Sari, S. Si. (Guru IPA SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)