Belajar dengan Mengedepankan Akhlak
Imam Al Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sejalan dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW bahwa Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Musababnya, akhlak merupakan salah satu pondasi penting untuk orang-orang yang beragama. Sehingga akhlak dan budi pekerti sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang beragama dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
Lantas bagaimana variabel ukurannya? Kata kunci dari definisi akhlak adalah tingkah laku atau perbuatan baik. Tingkah laku dan perbuatan baik ini bentuknya macam-macam. Lisan menuturkan kata-kata yang baik, tangan melakukan perbuatan-perbuatan baik, pikiran berpikir sesuatu yang baik, kaki digunakan melangkah ke jalan yang baik dan lain sebagainya.
Jika dari lisan seseorang muncul perkataan-perkataan yang kotor yang tidak pantas untuk diucapkan, apalagi sampai menghardik, menghina dan mencaci, wajarlah jika kemudian awam menyimpulkan seseorang itu tidak berakhlak. Baginda Nabi Muhammad SAW adalah Sang Revolusioner akhlak sejati. Sebab beliau adalah kekasih Allah yang memiliki keseimbangan sempurna antara menyampaikan dan melakukan. Dari lisannya mengajak orang pada kebaikan sembari dibarengi dengan contoh dan perilaku yang penuh dengan kasih sayang. Oleh sebab itu revolusi akhlak yang paling berat adalah revolusi akhlak diri sendiri dan membiasakan baik di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat.
Maka merasa sangat penting pembahasan yang kami bahas hari ini di kelas PAI yakni belajar dengan mengedepankan akhlak. Kelas hari ini juga terasa sangat spesial karena kami belajar dengan seorang lulusan S2 di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, tanpa merasa ragu saya mengundang Ustadz Fajar Al Mahmudi untuk memberi dan menjelaskan bagaimana pentingnya akhlak dalam belajar.
Sebelum saya mempersilahkan Ustadz Fajar Al Mahmudi untuk memberi penjelasan, saya mengajak semua siswa mengawali dengan berdoa dan menanyakan beberapa hal tentang kesiapan untuk belajar. Setelah merasa kondisi semua siswa sudah kondusif untuk belajar saya mempersilahkan Ustadz Fajar Al Mahmudi untuk memberikan materi tentang akhlak. Dalam paparannya, beliau mengawali dengan menyajikan beberapa gambar pemantik tentang pergeseran akhlak dalam keseharian seperti merokok, tutur kata yang tidak sopan, dan hal tersebut seolah sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ustadz Fajar Al Mahmudi menjelaskan hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal adab. “Seorang penuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia”. Lalu pemateri mengungkapkan dengan suara yang sangat lembut dan tergugah perhatian semua siswa bahwa ada 5 hal yang harus dijaga oleh seorang pelajar dalam menuntut ilmu. Pertama, menghormati ilmu. Kedua, menghormati ahli ilmu. Ketiga, ikhlas dalam menuntut ilmu. Keempat menghargai orang lain dan kelima belajar dengan konsisten.
Banyak pemahaman baru dan pandangan baru yang dapat dipahami oleh siswa dari paparan yang disampaikan oleh Ustadz Fajar Al Mahmudi. Hal ini bisa terlihat dari beberapa siswa yang saya pilih secara acak untuk menguji pemahaman mereka tentang materi hari ini. Dan semua mereka mampu menjelaskan dengan sangat baik. Kegiatan guest teacher hari ini saya tutup dengan meminta kesediaan Ustadz Fajar Al Mahmudi untuk membacakan doa. Dan pada akhirnya, tentu saja kita berharap bahwa dengan adanya pemahaman baru tentang adab, semoga menjadikan semua siswa lebih baik. Amin.
Penulis : Angkasah, S.H.I (Guru PAI SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)