
Belajar di Medan
Pembelajaran tidak selalu harus berlangsung di dalam ruang kelas. Banyak tempat lain yang dapat menjadi sarana pembelajaran yang menarik dan bermakna. Siswa kelas VI Omari dan VI Al-Muttaqin dari SD Sukma Bangsa Lhokseumawe mengadakan field trip ke Medan, mengunjungi beberapa destinasi wisata edukasi seperti Hill Park Sibolangit, Dusun Kreatif, dan Museum Perkebunan Medan. Kegiatan ini berlangsung mulai Selasa malam, 10 Desember 2024, hingga Sabtu pagi, 14 Desember 2024.
Di Hill Park Sibolangit, siswa mengikuti kegiatan outbound dengan fasilitas yang aman dan terjamin. Berbagai wahana menarik tersedia untuk melatih fisik dan keterampilan motorik mereka, seperti wahana halang rintang. Di sini, siswa diuji ketangkasan dan keseimbangannya dalam menyelesaikan berbagai rintangan, menggunakan kaki, tangan, serta koordinasi tubuh untuk mencapai garis akhir.
Selain itu, siswa juga belajar di Dusun Kreatif. Mereka diperkenalkan pada permainan tradisional seperti pecah piring dan melatih keterampilan motorik halus melalui berbagai permainan seru. Salah satu kegiatan yang menarik adalah menangkap ikan di kolam. Tantangan ini melatih kesabaran dan ketangkasan siswa karena ikan yang licin cukup sulit untuk ditangkap. Ada siswa yang berhasil dengan mudah, sementara yang lain harus mencoba berkali-kali sebelum berhasil.
Tidak hanya bermain, siswa juga belajar memasak kue tradisional. Mereka mencoba membuat berbagai jenis makanan khas seperti lempang, cantik manis, combro, dan bandros. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung tentang budaya dan keterampilan memasak yang memperkaya pengetahuan mereka.
Pada hari terakhir, siswa mengunjungi Museum Perkebunan Medan untuk mempelajari sejarah perkebunan di Indonesia. Mereka diajak mengenal berbagai jenis tanaman rempah dan menyaksikan sejarah industri kelapa sawit melalui presentasi multimedia video mapping 360°. Selain itu, siswa juga mempraktikkan cara menanam jahe. Mereka diajarkan mengenali bagian tunas jahe serta langkah-langkah penanamannya. Jahe yang mereka tanam bahkan boleh dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Perjalanan ini meninggalkan kesan mendalam bagi siswa. Di sepanjang perjalanan pulang, mereka saling berbagi cerita dan pengalaman tentang apa yang telah dipelajari selama berada di Medan. Field trip ini tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan praktis mereka, tetapi juga melatih kemandirian, memperkuat kemampuan berkomunikasi, serta meningkatkan aktivitas fisik untuk pengembangan motorik.
Penulis: Nura Usrina, S.Pd. (Guru Kelas Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe)