Belajar Tarian Nusantara sebagai Rasa Cinta Tanah Air Indonesia
Pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2022, kelas VI Al Fatih dan VI Al Biruni SDS Sukma Bangsa Lhokseumawe mengikuti kegiatan pembelajaran bersama guest teacher yang sangat special dan tentunya berkontribusi penuh dalam melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya di seni tari.
Program guest teacher ini adalah salah satu program unggulan di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, di dalam program ini guru akan mengundang guest teacher atau guru tamu ahli yang sesuai dengan materi yang akan siswa/i pelajari. Di kesempatan yang sangat istimewa ini, guru mengundang guest teacher yang bernama Maya Sarwati, S.Pd dan memiliki latar belakang pendidikan seti tari sekaligus pemilik atau founder sanggar tari di kabupaten Bireun.
Siswa/i menunggu guest teacher dari pukul 09.20 WIB dengan penuh kegembiraan, hal ini menjadi pengalaman baru bagi siswa/i karena mereka akan belajar dengan guru yang tidak biasa mereka lihat disekolah.
Saya membuka kegiatan guest teacher dengan salam, menanyakan kabar siswa/i, icebreaking sebelum memulai kegiatan dengan harapan siswa/i menjadi lebih bersemangat, dan menginfokan tujuan pembelajaran. Selanjutnya memperkenalkan guest teacher dan memberikan kesempatan untuk bu Maya agar memulai memberikan materi berupa teori singkat dan praktik secara bersama- sama. Guest teacher menginstruksikan agar semua siswa/i untuk duduk dan membentuk lingkaran besar, bu Maya mulai menjelaskan pengertian tari Nusantara, tujuan mempelajari tari Nusantara, keunggulan mempelajari tari Nusantara serta sharing pengalaman bu Maya yang sudah menjajakkan kaki ke berbagai daerah di Indonesia karena memiliki skill di bidang seni tari.
Selanjutnya siswa/i diarahkan untuk berdiri dan membentuk barisan yang lurus, siswa/i diminta untuk melakukan warming up atau pemanasan sebelum melakukan gerak agar tidak mengalami kram dan cidera pada otot. Selanjutnya tiba saatnya bu Maya mempraktikan gerakan sederhana pada lagu sik sik sibatu manikkam yang berasal dari Sumatera Utara dan hendaklah siswa/i mengikuti gerakan tersebut. Didalam proses latihan, bu Maya menyadari bahwasanya gerakan pada lagu tersebut sangatlah mudah diikuti oleh siswa/i. Goals di dalam tarian ini adalah untuk menjadi epic medley of Indonesian cultures. Melihat situasi yang sangat mendukung, Bu Maya melanjutkan mengajari siswa/i gerakan tarian pada lagu cublak cublak sueng yang berasal dari Jawa Tengah, di dalam proses mengajari gerakan ini terlihat siswa/i yang sangat menikmati setiap alunan lagu dan gerakannya. Bu Maya sangat pintar dalam memilih gerakan, gerakan yang diajarkan dan dihasilkan sangatlah indah dan penuh semangat, sehingga siswa/i sangat penasaran terhadap lagu dan gerakan selanjutnya serta selalu menunggu dan bertanya kapan gerakan berikutnya kita pelajari? Bu Maya menjawab, segera kita pelajari setelah siswa/i menghafal gerakan sik sik sibatu manikkam dan cublak cublak sueng.
Siswa/i membuktikan keseriusan mereka tehadap pembelajaran, kurang dari 40 menit mereka telah menghafal tuntas gerakan di kedua lagu sebelumnya. Next Bu Maya melanjutkan gerakan pada lagu terakhir di sesi kegiatan guest teacher ini yaitu lagu ampar-ampar pisang dari Kalimantan Selatan, lagu ini sangatlah familiar di ingatannya anak-anak karena sewaktu mereka kecil ada sebuah permainan kuno yang menggunakan lagu tersebut. Gerakan pada lagu ini memiliki ciri khas yang berbeda, yaitu gerakan yang lebih cepat serta tepukan yang harus serentak. Oleh karena itu, sisa waktu di kegiatan guest teacher ini digunakan untuk menguji kekompakan siswa/i dengan tepukan yang serentak agar terdengar lebih menyatu dan indah. Selanjutnya mengulang kembali gerakan dari tiga lagu yang sudah dipelajari secara bersama-sama.
Di akhir pembelajaran ada sesi cooling down artinya adalah sesi pendinginan, setelah melakukan berbagai macam gerak haruslah menetralkan tubuh. Manfaat dari cooling down adalah mengurangi resiko kram otot dan mengembalikan detak jantung ke kondisi normal.
Guru menginformasikan bahwasanya gerakan yang sudah dipelajari bersama guest teacher ini tidaklah selesai sampai disini, di pertemuan selanjutnya guru akan mengulang dan memberikan gerakan baru untuk siswa/i pelajari. Jika siswa/i sudah berhasil menguasai tari Nusantara, InsyaAllah tarian ini menjadi persembahan yang manis untuk ditampilkan di acara sekolah. Di pertemuan selanjutnya siswa/i akan mempelajari gerakan pada lagu rasa sayange, dan sedikit gerakan tarian saman kreasi.
Tak terasa, pembelajaran hari ini telah usai, percayalah hal yang paling menyedihkan itu adalah sebuah perpisahan. Siswa/i meminta agar dilain kesempatan bu Maya datang dan melihat mereka kembali, serta memastikan kepada guru di pertemuan selanjutnya mereka akan diajari gerakan pada lagu lanjutannya. Jari kelingking pun bersatu sebagai tanda sebuah janji.
Pesan yang bisa diambil dari kalimat diatas adalah, janganlah menjadi guru yang bangga karena ditakuti oleh siswa/i, namun jadilah guru yang tulus dan bahagia. Karena semua anak didik kita mampu merasakan apa yang kita harapkan.
Mengajar menggunakan hati, bentuk anak lebih percaya diri dan raihlah kegembiraan di seni tari.
By: Cut Dinda Gestri Febrina, S.Pd.,M.A (Guru SBdP SDS Sukma Bangsa Lhokseumawe).