Berwirausaha Sedari Dini (Membuat atau Mengolah Telur Asin di Kelas V)
Program class projeck adalah salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran bersifat kolaboratif dalam bentuk proyek. Project based learning adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, karena proses belajar ini yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya, siswa diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, dan konsep yang berkaitan dengan isu social. Melalui pembelajaran IPS, siswa diarahkan untuk menjadi warga Negara Indonesia yang berwawasan sosial luas, demokratis, bertanggung jawab, serta sebagai warga yang cinta dengan berwirausaha. Pada pembelajaran kali ini, siswa kelas V ingin membuktikan tentang jenis usaha di bidang peternakan. Jenis usaha peternakan merupakan suatu kegiatan ekonomi dalam sektor peternakan atau sumber daya alam hayati. Biasanya jenis usaha ini dilakukan oleh perseorangan atau sekelompok orang yang tujuannya untuk mencari keuntungan. Usaha ini juga suatu aktivitas manusia yang berkaitan dengan pemeliharaan hewan ternak yang hewan tersebut ada manfaatnya bagi kebutuhan manusia, salah satunya dapat diambil telurnya.
Melalui kegiatan class project ini, guru mengajak siswa mengambil hasil peternakan unggas berupa telur bebek untuk mengolah atau membuat telur asin, sehingga bisa dijadikan salah satu usaha yang memperoleh keuntungan. Tujuan dari pembelajaran ini untuk mengenal jenis usaha di bidang peternakan, mengetahui proses pembuatan telur asin, dan mengetahui jenis kandungan pada makanan atau telur yang diasinkan.
Class project ini dimulai dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama, guru meminta siswa mencari dan membawa telur bebek yang diperoleh dari peternakan unggas. Setiap siswa membawa 2 telur bebek, kemudian siswa menjelaskan tentang telur bebek yang diperoleh. Guru menambah penjelasan tentang salah satu hewan yang dapat dimanfaatkan langsung untuk dapat dikonsumsi manusia ataupun dimanfaatkan bagian tubuh lainnya, misalnya telur yang diperoleh. Tahapan kedua yaitu, guru menyiapkan 2 karung abu gosok, 5 kg garam, air dan baskom. Kemudian guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok. Guru menjelaskan cara membuat telur asin, Rendam telur dalam air selama 2 menit. Jika ada telur yang mengapung, buang saja. Hal ini menandakan telur tidak bagus. Lalu, bersihkan telur hingga bersih. Hati-hati saat membersihkannya agar kulit telur tidak pecah atau retak. Setelah itu langsung keringkan telur. Kemudian, campur abu gosok dengan air. Aduk rata, seperti pasta dan jangan terlalu cair, masukkan garam dan aduk kembali. Lumuri telur bebek dengan abu gosok sampai menggumpal menutupi cangkang telur. Diamkan selama 12-14 hari.
Semua kegiatan ini dilakukan seluruh siswa kelas 5 secara bersama. Tentunya, selama proses membuat telur asin ini siswa sangat antusias dan aktif. Mereka secara bergiliran melakukan tahap demi tahap pembuatannya. Siswa juga mengajukan berbagai pertanyaan menarik. Setelah melakukan serangkaian tahapan pembuatan telur asin, selanjutnya siswa mengumpulkan telur bebek yang dilumuri ke keranjang untuk di simpan selama 13 sampai 14 hari kemudian.
Setelah 14 hari, telur asin bisa di panen oleh siswa. Guru membagikan telur asin kepada siswa untuk dikonsumsi bersama keluarganya di rumah. Begitu senangnya siswa hasil buatan sendiri bisa dikonsumsi bersama. Sungguh pembelajaran ini sangat menyenangkan bagi siswa.
Penulis : Fatma Zuhra S.Pd (Guru SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)