Berwisata Sejarah Museum Samudra Pasai
Sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri dan menempatkan peristiwa dalam waktu maupun ruang mengenai perkembangan manusia. Hal ini menjadi sangat penting untuk dipelajari. Memahami sejarah tidak hanya mendengar cerita semata, tetapi juga perlu melakukan riset, atau mengunjungi situs-situs sejarah, agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Begitu banyak peserta didik di sekolah menganggap pelajaran Sejarah adalah pelajaran yang sangat membosankan karena selalu mendengarkan cerita, lalu diberi tugas untuk menghafal tanggal, lokasi kejadian, jenis barang peninggalan, dan lain sebagainya. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam pembelajaran ini. Guru harus mampu membawa peserta didik belajar sambil menyelami sebuah peristiwa seolah-olah mereka sedang berada dalam peristiwa itu sehingga membangkitkan imajinasi yang tinggi buat peserta didik.
Sebagaimana yang dilakukan SD Sukma Bangsa Lhokseumawe pada hari Selasa, 24 Januari 2023. Sebanyak 55 siswa melakukan kegiatan class visit atau wisata sejarah edukasi di Museum Samudra Pasai Kabupaten Aceh Utara. Pada kunjungan ini, seluruh siswa disambut oleh pemandu museum yang bernama Novi. Ia pernah menjuarai duta museum Aceh Utara. Seluruh siswa disambut dengan ramah oleh beliau. Kami diajak masuk dan menaiki lantai dua. Di lantai dua, siswa duduk secara lesehan sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu dengan menampakkan replika berbagai macam barang tradisional Aceh yang pernah digunakan untuk bertani, berkebun, dan melaut oleh masyarakat Aceh pada zaman kerajaan hingga saat ini. Pemandu museum mampu menjelaskan dengan sangat baik apalagi dibantu media yang langsung beliau tampakkan kepada peserta didik sehingga mereka dapat melihat langsung alat-alat tersebut.
Begitu penasarannya mereka sehingga timbul banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada sang pemandu yang dipanggil oleh anak-anak Kak Novi. Masing-masing pertanyaan dijawab dengan sangat baik oleh beliau. Seluruh siswa mendapatkan kesempatan untuk bertanya. Keaktifan anak sangat tampak dalam kunjungan museum ini. Anak yang biasanya malu dan pendiam menjadi berani untuk bertanya walaupun dengan suara yang sedikit kecil. Setelah pemandu menjelaskan tentang sejarah kebudayaan Aceh, pemandu melanjutkan kisah kerajaan Samudra Pasai.
Kak Novi membawa seluruh peserta didik turun ke lantai satu untuk memasuki ruangan barang-barang peninggalan kerajaan Samudra Pasai. Di sana terdapat batu nisan, guci, koin emas, alat musik tradisional, senjata tradisional, manuskrip kuno kerajaan, kitab suci Al-quran, pakaian adat, dan peninggalan lainnya. Sebelum memasuki ruang, peserta didik dibagi menjadi dua kelompok agar tidak berdesak-desakan di dalam, berhubung ruangnya agak sempit. Pemandu kembali menjelaskan detail kepada peserta didik setiap barang kuno yang ada di museum tersebut. Peserta didik benar-benar mendapatkan pengalaman belajar secara nyata karena terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Buku tulis yang mereka pegang tertulis penuh pada lembar kertasnya. Banyak hal menarik yang dituliskan.
Pada akhirnya, kami tiba di pintu gerbang akhir yang bertuliskan exit pertanda bahwa tidak ada lagi ruang museum untuk dimasuki. Sang pemandu mengatakan bahwa semuanya sudah berakhir dan selesai. Beliau berpesan kepada siswa semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat dan bisa dibagikan kepada kakak, adik, teman, dan orang tua di rumah. Kunjungan museum selesai. Kami pun melakukan foto bersama di depan museum.
Penulis: Gunawan.S.Pd.I (Guru SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)