Inspirasi Usaha dari Owner Dendeng Ikan Narasa
Pembelajaran prakarya dan kewirausahaan di semester genap tahun pelajaran 2023-2024 memasuki bab pengolahan makanan khas daerah dan kali ini kami hendak berfokus pada khas daerah aceh yang dapat dijadikan oleh-oleh dan memiliki nilai ekonomis. Setelah membahas beberapa hal tentang makanan khas daerah dan peluang usahanya saya berencana mengundang guru tamu yang terkait dengan usaha makanan khas daerah. Dan akhirnya saya memilih Ustad Muhammad (owner dendeng ikan Narasa) untuk menjadi guru tamu makanan khas daerah Dendeng Ikan Khas Aceh.
Pada tanggal 26 Februari 2024 berlokasi di rumah produksi home industri Dendeng Ikan NARASA dengan sasarang kelas XI Charles de Gaulle guru tamu Ustad Muhammad mengawali materi dengan mengisahkan pengalaman awal beliau dalam memulai usahanya yaitu berawal dari saat berjalan-jalan di area pasar ikan beliau melihat harga ikan kambing-kambing (eungket leubim) yang harganya murah dan kurang peminatnya, terfikirkan oleh beliau untuk menjadikan komoditas ikan tersebut lebih berharga dan banyak diminati khususnya menjadi makanan yang cocok dengan lidah masyarakat Aceh. Berbagai percobaan olahan makanan beliau olah namun akhirnya dendeng ikan menjadi makanan yang cocok untuk diproduksi dan diperdagangkan.
Antusiasme siswa kelas Charles mulai tampak saat pemateri menunjukkan hasil olahan dendeng ikan dan menyebutkan harga jual dari kemasan dengan berat 200 gram yaitu Rp 25.000,-. Muncullah berbagai pertanyaan mulai dari keuntungan yang diperoleh, berapa produksi dan berapa jumlah yang laku terjual bahkan sampai kepada omset persetiap kali produksi.
Ustadz Muhammad selaku guru tamu sangatlah mengispirasi siswa kelas XI SMA Sukma Sukma Bangsa Lhokseumawe ini dalam mengisahkan pengalaman beliau membuka usaha Dendeng Ikan NARASA , sehingga siswa sangat tertarik untuk tidak hanya mendengar kisah inspirasi wirausaha dari beliau tetapi ingin langsung mempraktikkan cara membuat dendeng ikan ala home industri NARASA. Kemudian dengan tidak berlama lagi Ustad Muhammad menggajak siswa untuk langsung ke area produksi mempraktikkan cara membuat dendeng ikan.
Selanjutnya, siswa diajarkan pada teknik mengolah dendeng ikan. Secara satu persatu tahapan produksi mulai dipraktikkan dan juga beliau meminta siswa langsung agar terlibat dalam pengolahan dendeng ikan. Dimulai dengan tahap memfilet ikan, kemudian membumbui marinasi dan menjemur dendeng ikan. Tampak setiap siswa sangat antusias dalam pengolahan dendeng ikan tersebut, suasana belajar membuat dendeng ikan menjadi semakin menarik dikarenakan setiap siswa ingin langsung mencoba setiap tahapan pengolahan, terjadi sedikit riuh saat siswa laki-laki mulai berebut untuk menfillet ikan, namun suasana menjadi kondusif kembali setelah ustadz muhammah mengambil alih tahap menfilet ikan.
Sementara itu di kesempatan lainnya tanggal 29 Februari 2024 di kelas XI Wilkins guru tamu Ustadz Muhammad mengisahkan tentang memulai usaha dendeng ikan yang terinspirasi dari kisah Rasulullah dan para sahabat yang mencari nafkah yaitu dengan berniaga atau berdagang. Bermula dari Ustadz (panggilan akrab dikalangan siswa SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe) merasa perlu memporeleh penghasilan sendiri dan tidak ingin bergantung pada orang lain sehingga beliau memikirkan beberapa usaha yang cocok untuk menghasilkan uang dan berniaga adalah jawabab yang tepat. Dalam menginspirasi siswa kelas XI Wilkins kali ini Ustadz Muhammad membawa dan menunjukkan hasil olahan dendeng ikan yang sebelumnya di praktikkan bersama kelas Charles de Gaulle.
Pada sesi di kelas wilkins ini ustad Muhammad hanya menyampaikan materi langkah kerja dan menunjukkan hasil akhir dari dendeng ikan serta diakhiri dengan mencicipi produk dendeng ikan hasil praktik kelas sebelumnya. Berdasarkan hasil tester yang di cicipi siswa kelas wilkins memberikan komentar bahwa dendeng ikan tersebut sangat mirip dengan dendeng sapi yang pernah mereka konsumsi, kemudian Tanya jawab dan diskusi peluang usaha terjadi berbagai pertanyaan yang hamper sama dengan kelas Charles muncul, yaitu terkait omset, keuntungan, permintaan pasar dan bahkan sampai ke cara membuat usaha lainnya yang dapat dikembangkan dari ikan kambing-kambing ini.
Terakhir menutup pertemuan ustadz Muhammad mengucapkan kata-kata sakti bahwa apapun usaha yang dilakukan sebaik-baiknya usaha adalah yang langsung dilakukan atau “action” bukan hanya tanya tanya dan mikir mikir saja.
Penulis : Ayi Nurlaila, S.ST ( Guru Prakarya SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)