Makna dan Penerapan Nilai Nasionalisme bagi Pemuda Indonesia pada Tantangan dan Peluang Generasi Abad 21

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,yang masih menitipkan anugerah kesehatan badan dan pikiran. Shalawat dan Salam tetap penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,yang dengan sepenuh jiwa mengorbankan jiwa raga demi mengenalkan agama Allah “Islam Rahmatan Lil’alamin. Ucapan terimakasih kepada kedua insan inspiratif dalam hidup penulis yang sepenuh hati membimbing,merangkul dan memotivasi penulis dalam segala hal,yaitu Ibunda Marjuani dan Ayahanda Muhammad Yusuf Ajie. Semoga selalu dalam RahmatNya.

Ucapan salam kenal dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyelenggara Lomba Esai Generasi Milenial yaitu EdConex (Educate and Connect) sebagai wadah untuk menampung segala kreatifitas para pemuda bangsa untuk menjadi Agent of Change. Dan ucapan terimakasih serta penghormatan kepada seluruh dewan juri yang ikut menyeleksi,memilah,dan memilih seluruh karya dari peserta. InsyaAllah akan bijak dalam memutuskan.

Nilai merupakan alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar,baik,atau di inginkan. Dengan kata lain,nilai merupakan simbolisme identitas orang atau kelompok atas dasar penilaian dan cara pandang orang lain. Nah,di sini kita akan membahas hal yang sangat urgen dalam kelanjutan kehidupan berbangsa,yaitu nilai nasionalisme. Namun,agar tidak membingungkan kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu “nasionalisme”? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdik NASIONALISMEbud, 1997:648), Nasionalisme didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok.

Secara umum penggerak masa depan seringkali di tujukan kepada para “pemuda”. Mengapa? Karena pemuda adalah generasi penerus yang di anggap mampu menciptakan perubahan dengan kerjasama dan tekad yang kuat. Pemuda juga di simbolkan sebagai tunas bangsa yang di harapkan memiliki ide,gagasan,perubahan dan karya untuk kemajuan suatu bangsa. Indonesia,adalah sebuah negara kesatuan yang telah di kenal dunia dengan simbol Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945[1]. Indonesia merupakan negara hukum yang mengatur sedemikian rupa dalam satu wadah kenegaraan.

Pemuda yang di percaya menjadi generasi penerus wajib memiliki sifat nasionalisme. Makna sifat nasionalisme adalah sifat dan sikap pantang menyerah,gigih,tegar dan tak kenal lelah menghadapi tantangan zaman. Bukankah semua sudah pernah di contohkan oleh para Pahlawan Bangsa yang telah gugur mendahului kita kepangkuan Ilahi. Tugas pemuda masa kini adalah menyambung nafas pengorbanan yang telah mereka capai dahulu.

Cepatnya arus globalisasi berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri, sebagai contohnya para pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia. Di tambah dengan penyalahgunaan gadget untuk hal-hal yang tidak bermnafaat pun kini menjadi momok yang menakutkan untuk di bahas.

Lantas,apa saja upaya yang harus di lakukan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam setiap diri pemuda Indonesia? Mari kita simak bersama.

– Peran Keluarga

a.) Memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa misalnya dengan menunjukkan para pahlawan pendahulu yang telah merebut kemerdekaan.

b.) Memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar dan memastikan anak tumbuh dalam lingkungan yang baik.

c.) Selalu menggunakan produk dalam negeri dan merasa bangga dalam menggunakannya.

– Peran Pendidikan

a.) Selain memberikan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga bela Negara,pihak pendidikan juga perlu mewadahi siswa atau pemuda bangsa untuk melakukan kegiatan yang bernafas nasionalis seperti mengadakan festival seni yang di dalmanya terdapat ungkapan terimakasih untuk para pahlawan bangsa.

b.) Menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap Hari Senin dengan penuh khitmad.

c.) Memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional. Dengan cara ini diharapkan para pemuda tidak mudah terpengaruh dengan berbagai hal yang dapat menghancurkan bangsa.

– Peran Pemerintah

a.) Menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme seperti seminar dan pameran kebudayaan.

b.) Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar lebih baik lagi.

Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam rangka membentuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang dapat melengkapi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi berupa materi yang menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu dikembangkan dengan tepat. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional inilah yang menjadi landasan pengembangan karakter bangsa. Dimana, pendidikan karakter bersifat terus menerus dan berkelanjutan (continuous) dimulai dari pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik dalam diri anak didik. Program konkret Kemendiknas dalam membangun karakter bangsa yakni dengan menggalakkan program dan kegiatan pendidikan karakter pada seluruh satuan dan kewarganegaraan, baik kurikuler maupun ekstra, merevitalisasi kembali kelompok mata pelajaran kepribadian agar menjadi sumber progresif, dengan member dan memperkuat

value of character & value of orientation for the future, mengembangkan program pendidikan karakter dan anekaragaman pelatihan yang tepat dan efektif.

Landasan dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme dengan memberikan orientasi nilai (value of orientation) bagi kemajuan peradaban bangsa dan Negara kedepan dengan mengintegrasikan semangat nasionalisme dengan kebutuhan kemajuan bangsa di masa depan. Sehingga dengan pendidikan karakter inilah terciptanya satu perubahan dari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun peradaban bangsa di masa depan.

Menurut penelitian yang pernah saya lakukan dalam Jurnal Wawancara Kata Hati Pemuda pada tahun 2012 lalu,saya pernah meng-interview15 teman sebaya 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Dari sekian asumsi mereka dapat saya ambil kesimpulan bahwa lunturnya sikap Nasionalisme dalam diri setiap pemuda adalah karena perkembangan zaman yang semakin canggih,di antaranya : mengikuti budaya orang lain,tidak mencintai produk lokal (sendiri), mengonsumsi kuliner khas luar,mengubah penampilan dan yang paling tinggi prosentasenya adalah penyalahgunaan gadget.

Siapa yang harus kita salahkan dalam hal ini? Saya rasa tidak ada. Kita yang harus merubah pola pikir ke arah yang maju. Dengan semangat nasionalisme dan patriotisme jika pemuda mau bertekad kuat InsyaAllah negeri Indonesia akan semakin jaya. Great character, great personality, and great achievement for the future dapat dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik dan moral yang diharapkan bagi kemajuan bangsa ini di masa depan.

Berikut beberapa hal sederhana yang dapat di terapkan oleh pemuda dalam menjaga sikap Nasionalisme dalam jiwa dan raganya :

1.) Menerapkan perilaku mulia dalam kehidupan.

2.) Terus berkarya untuk negeri baik dalam karya seni,pendidikan,dan sebagainya.

3.) Menghidupkan generasi “literasi” untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

4.) Tidak mudah menyerah ketika gagal.

5.) Menjalin relasi yang baik (dengan sesama maupun dengan warga lain) untuk menjaga nama baik identitas negeri.

Segala kekurangan adalah milik saya, baik dalam bentuk penulisan atau pemilihan kata-kata. Sangat di harapkan kritik dan saran yang membangun demi tersempurnanya tulisan Essai ini. Terimakasih atas segala kesempatan. Salam Pendidikan,dan Salam Literasi. Saya akan terus berkarya bersama anak bangsa.