
Memahami Karakter Calon Siswa SD
Pendidikan yang berkualitas merupakan pilar utama dalam membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing di era globalisasi. Pendidikan yang efektif tidak hanya berfokus pada hasil akademis, tetapi juga menekankan pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan kemampuan berpikir kritis. Untuk mencapai tujuan ini, berbagai upaya perlu dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu langkah awal yang ditempuh oleh SD Sukma Bangsa Lhokseumawe adalah menyelenggarakan seminar guru bertajuk “Memahami Karakter Calon Peserta Didik.”
Seminar ini dirancang sebagai bagian dari program pengembangan kapasitas guru agar mereka mampu beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan di era modern. Pada 3 Desember 2024, SD Sukma Bangsa Lhokseumawe mengundang dua narasumber ahli, yaitu Widi Astuti, S. Psi., M. Psi. dan Zurratul Muna, S. Psi., M. Psi., yang merupakan Associate Psikolog Biro Asa Kita dan dosen Psikologi di Universitas Malikussaleh (Unimal). Acara ini berlangsung di ruang rapat sekolah dan dihadiri oleh kepala sekolah, konselor, serta seluruh guru SD. Tujuan dari seminar ini adalah membekali guru dengan keterampilan untuk mempersiapkan tes kesiapan belajar bagi calon peserta didik pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025.
Kegiatan dimulai dengan sesi ice breaking untuk menciptakan suasana santai dan membangun konsentrasi peserta. Setelah itu, materi pertama disampaikan oleh Ibu Muna, yang membahas cara mendeteksi kesiapan sekolah pada siswa. Aspek yang dibahas mencakup perkembangan psikomotor, perseptual konseptual, keterampilan berbicara dan berbahasa, serta perkembangan personal dan sosial. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang karakteristik siswa berkebutuhan khusus yang dapat diidentifikasi sejak dini oleh para guru.Materi berikutnya membahas tentang kesiapan sekolah atau school readiness, yang mengacu pada kemampuan anak untuk mencapai tingkat perkembangan emosional, fisik, dan kognitif yang memadai. Dengan kesiapan ini, anak diharapkan mampu mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan baik. Diskusi juga berfokus pada metode evaluasi yang digunakan untuk menilai koordinasi gerak, kemampuan mengamati dan mendengarkan, serta keterampilan mengikuti instruksi dan berkonsentrasi sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Sesi diskusi yang berlangsung interaktif membahas berbagai pengalaman dan tantangan yang dihadapi pada PPDB sebelumnya. Para guru memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi mengenai strategi penanganan siswa dengan masalah perilaku, seperti tantrum, serta mengelola dinamika kelas. Banyak wawasan berharga yang diperoleh dari seminar ini, yang disambut dengan antusiasme dan rasa terima kasih oleh seluruh peserta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan guru semakin terampil dalam membimbing dan mendukung peserta didik, tidak hanya dalam aspek akademis tetapi juga perkembangan emosional dan sosial. Dengan pengetahuan yang diperoleh, guru siap menciptakan generasi penerus yang unggul dan berprestasi di masa depan.
Penulis: Nanda Safitri, S.Pd. (Guru Kelas Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe)