Membangun Komunikasi Melalui PTA
Hubungan yang baik antara guru, siswa, dan orang tua bisa dijembatani melalui komunikasi yang baik. Keterbukaan dalam menyampaikan segala sesuatu menjadi dasar kesepakatan dalam menyukseskan segala program di instansi tersebut. Hal itulah yang SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe inisiasi, yaitu mengadakan kegiatan PTA (Parent-Teacher Association). Pertemuan guru dengan orang tua siswa kelas VII yang diadakan pada Sabtu (27/07) di lobi sekolah tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh kepala SMP, yaitu Siti Sarayulis. Pengenalan wali kelas yang menjadi ujung tonggak dalam membangun komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah menjadi permulaan. Selanjutnya, pengenalan guru-guru yang mengajar di level SMP. Pemaparan program sekolah, jenis ekstrakurikuler, dan kegiatan rutin menjadi akhir presentasi beliau. Sesi selanjutnya berlangsung paparan Cambridge Curriculum oleh Siti Hajar. Ia menjelaskan mekanisme dukungan sekolah dalam program pemantapan Bahasa inggris peserta didik. Seiring dengan program sekolah “Green School Project (GSP), pada hari itu, Rahmatul Hayati sebagai salah satu penanggung jawab ikut menguraikan beberapa imbauan dan bentuk kerja sama dari orang tua untuk menyukseskan kegiatan peduli lingkungan. Di antaranya, tidak boleh mengantarkan bekal makan siang dengan menggunakan styrofoam. Sosialisasi kode etik dan aturan sekolah menjadi kegiatan penutup pertemuan tersebut. Ratna Sari, wakil kepala sekolah SMP Sukma, menyampaikan kode etik, aturan berpakaian, dan informasi lainnya yang bertujuan untuk melatih kedisipilinan dan sifat tanggung jawab siswa.
Tentunya orang tua juga boleh memberikan saran dan pertanyaan. Selesai coffee break, pertemuan kembali dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para orang tua masih penasaran dengan sumber belajar yang akan menjadi referensi siswa belajar nantinya. Juga, saran membangun untuk muara kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya dengan mengadakan pameran. Pertemuan yang sangat interaktif ini berakhir tepat pada pukul 11.00 WIB. Harapannya dari pertemuan hari ini menumbuhkan kesadaran bahwa porsi tanggung jawab pihak sekolah dan orang tua terhadap kesuksesan anak-anak adalah sama besarnya, bukan salah satu pihak saja.
Penulis: Siti Sarayulis, M.A. (Guru Bahasa Indonesia SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)