Membuat Mind Mapping Kebudayaan Indonesia dan Internasional
Class Project merupakan kegiatan rutin di sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah project kelas. Adapun kegiatan class project kali ini dilaksanakan sebagai bentuk praktik langsung dari materi yang sudah disampaikan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, SBdP, dan Bahasa Inggris.
Kegiatan class project ini dilaksanakan oleh Cut Dinda Gestri Febrina dan Nanda Safitri selaku guru yang bersangkutan di kelas IV SD. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV terdapat materi mind mapping kebudayaan Indonesia, di halaman 10 buku ESPS Bahasa Indonesia. Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu metode penyampaian atau penyajian informasi dalam bentuk diagram atau konsep yang digambarkan secara visual. Informasi-informasi yang disajikan ditempatkan pada sebuah kotak peta pikiran yang saling terhubung dengan garis untuk menandakan keterkaitannya antara satu sama lain. Pembuatan peta pikiran sangat bermanfaat bagi siswa untuk melatih kemampuannya merangkum, memahami dan mengingat materi.
Kegiatan class project dilaksanakan pada hari Rabu sampai Jumat, tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September 2022 di kelas IV Khalid bin Walid dan Thariq bin Ziyad.Di dalam kegiatan kolaborasi kali ini, siswa-siswi membuat peta pikiran dengan gambar yang menarik membentuk gambar ranting pohon ataupun diagram. Gambar tersebut yang nantinya akan menjadi titik fokus siswa-siswi untuk membentuk peta pikiran. Informasi yang disajikan adalah tentang kebudayaan Indonesia dan beberapa negara dunia. Siswa menempelkan gambar dan menuliskan segala informasi penting terkait kebudayaan Indonesia dan Internasional. Dengan melakukan kegiatan ini siswa merangkum informasi kebudayaan Indonesia yang merupakan materi pembelajaran Bahasa Indonesia dan informasi kebudayaan Internasional yang merupakan materi pembelajaran Bahasa Inggris tentang nature and culture.
Saat kegiatan berlangsung, suasana kelas aman, nyaman dan tertib. Semua siswa-siswi terlihat sangat antusias untuk mengikuti class project kolaborasi ini. Dimulai dari saat mendengarkan guru menginstruksikan rules atau aturan pembuatan mind mapping, dilanjutkan dengan pembagian kelompok kecil untuk mempermudah mendiskusikan ide yang ananda miliki hingga pembuatan mind mapping itu sendiri. Setiap kelompok membuat peta pikiran kebudayaan dengan tema suku yang berbeda-beda. Ada yang membuat suku Aceh, Batak, Padang, Bali, Toraja dan lain lain. Kemudian dilanjutkan dengan membuat peta pikiran untuk kebudayaan negara lain seperti Italia, Turki, Jepang, China, dan Inggris.
Selama pembuatan peta pikiran, para siswa saling mengunjungi kelompok lain untuk melihat hasil kerja mereka. Di saat yang bersamaan pula, mereka saling bertukar informasi tentang peta pikiran yang mereka buat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mampu mengingat informasi penting terkait kebudayaan yang mereka pilih. Kemudian, untuk mempercantik peta pikiran yang dibuat oleh siswa, maka mereka mempraktikan langsung ilmu yang sudah diajarkan dalam materi SBdP terkait gradasi warna. Para siswa menggunakan crayon dan pensil warna untuk mewarnai dan menghias peta pikiran. Penggunaan warna juga dimanfaatkan untuk menarik perhatian pada kolom tulisan dan gambar. Para siswa terlihat sangat bersemangat dalam mewarnai peta pikirannya.
Dengan class project yang dilakukan ini, siswa-siswi dapat memahami pengertian dan aneka bentuk mind mapping, melatih kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya peta pikiran yang indah, dan juga menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk mengembangkan diri dalam membuat peta pikiran kebudaayaan Indonesia, Internasional dan gradasi warna. Mudah-mudahan dengan terlaksananya class project ini, anak-anak semakin bersemangat untuk terus mengasah kreatifitas dan terus berinovasi didalam kegiatan pembelajaran.
By : Cut Dinda Gestri Febrina, S.Pd., M.A. (Guru SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)