
Menemukan Jati Diri Kepemimpinan di Bangku Sekolah
Masa sekolah kerap disebut sebagai masa paling indah dalam hidup seseorang. Ungkapan ini bukan sekadar kata-kata manis yang diucapkan tanpa makna. Setelah melewati berbagai pengalaman selama menjalani hari-hari di bangku SMA, saya menyadari bahwa ada begitu banyak pelajaran hidup yang tidak bisa ditemukan dalam buku teks. Sekolah adalah tempat pencarian jati diri, proses pembentukan karakter, serta titik awal untuk mengenal nilai-nilai kehidupan. Di balik tumpukan tugas dan rutinitas belajar, tersimpan kenangan yang terasa begitu berharga—bahkan tetap membekas meski waktu telah berlalu.

Di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, saya menemukan banyak hal menarik yang membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Kami tidak hanya diajak memahami teori di kelas, tetapi juga diarahkan untuk membangun karakter. Salah satu pengalaman pembentukan karakter yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya bergabung dalam organisasi Eksekutif Sukma Bangsa. Di sekolah ini, kepemimpinan bukan hanya slogan—melainkan nilai yang ditanamkan dalam setiap aktivitas. Kami dilatih bukan hanya menjadi pelajar yang cerdas, tetapi juga calon pemimpin yang bertanggung jawab, jujur, dan berpikiran luas. Melalui kegiatan yang menantang kami untuk mengambil keputusan, bekerja sama dalam tim, hingga mengemban tanggung jawab sosial, kami ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi masa depan.

Saya memilih mengambil peran yang cukup menantang: menjadi Ketua Dewan Perwakilan Siswa (DPS). Posisi ini memberi saya banyak pelajaran berharga tentang bagaimana memimpin, berkomunikasi, dan menjaga hubungan baik antara siswa dan pihak sekolah. Sebagai ketua, saya bertugas menjembatani aspirasi siswa, mengatur jalannya rapat, serta membantu mengorganisasi berbagai agenda yang dijalankan OSIS.
Tantangan terbesar yang saya hadapi adalah mengatur banyak kegiatan dalam waktu yang bersamaan, sekaligus memimpin tim yang terdiri dari beragam karakter dan pemikiran. Namun dari situ pula saya belajar bahwa keberhasilan hanya mungkin diraih jika ada kerja sama yang kuat dan sikap saling menghargai. Dari pengalaman ini, saya semakin menyadari betapa pentingnya keterlibatan siswa dalam menciptakan suasana sekolah yang positif. Saya merasa sangat bangga saat melihat program-program yang kami rancang dapat berjalan lancar dan membawa dampak baik.

Menjadi bagian dari Eksekutif Sukma Bangsa bukan hanya memperkaya kemampuan organisasi saya, tetapi juga menempa saya menjadi pribadi yang lebih dewasa, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.
Penulis: Putri Elyza, (Siswa XII Metropolitan)



