
Mengenali Potensi Diri dan Mengembangkan Kemampuan Adaptasi
Pada Kamis, 17 April 2025, Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe kembali menghadirkan sesi pembelajaran yang bermakna bersama Ustaz Imanullah. Pertemuan yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI ini mengangkat tema besar tentang pentingnya kemampuan beradaptasi dalam menjalani kehidupan, terutama menghadapi masa depan.
Sesi dimulai dengan pertanyaan reflektif dari Ustaz Imanullah: “Setelah lulus SMA, kalian ingin melanjutkan pendidikan ke mana?” Siswa pun antusias berbagi impian mereka—banyak yang menyebutkan ingin melanjutkan studi ke kampus-kampus ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kemudian, Ustaz Imanullah memperlihatkan dua gambar—dinosaurus dan nyamuk—lalu mengajukan pertanyaan sederhana namun penuh makna: “Menurut kalian, mana yang lebih kuat?” Beberapa siswa menjawab dinosaurus karena ukurannya, sementara lainnya menyebut nyamuk. Dari perbincangan ini, Ustaz Imanullah menjelaskan bahwa kekuatan bukan hanya soal fisik. Nyamuk yang kecil justru bisa bertahan hidup hingga kini, sementara dinosaurus punah. Kuncinya adalah kemampuan beradaptasi. Itulah pesan utama yang beliau tekankan: keberhasilan bukan milik mereka yang paling kuat atau paling pintar, tapi milik mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan.
Dalam sesi ini, siswa juga dikenalkan pada konsep “open area, blind area, hidden area, dan unknown area.” Open area adalah sisi diri yang diketahui oleh kita dan orang lain. Blind area adalah potensi yang orang lain lihat, tapi kita sendiri belum menyadarinya. Hidden area adalah kelebihan yang kita tahu, tapi belum kita tunjukkan pada orang lain. Sedangkan unknown area adalah potensi yang masih tersembunyi, belum dikenali oleh kita maupun orang lain.
Dengan pemahaman ini, siswa diajak untuk lebih mengenal dirinya, mengeksplorasi kelebihan yang dimiliki, dan terus berkembang. Ustaz Imanullah menutup sesi dengan pesan yang menyentuh: yang bertahan bukanlah yang paling hebat, tapi yang paling siap berubah dan beradaptasi.

Kegiatan ini menjadi momen penuh inspirasi bagi siswa—memberikan semangat baru dan dorongan untuk terus bertumbuh, baik secara pribadi maupun dalam perjalanan akademik mereka ke depan. ]
Penulis: Almaira Putri Andisha. (Siswi kelas X Lumieres)



