Mengenali Seluk-Beluk Konflik Rohingya
Salah satu program pembelajaran di Sekolah Sukma Bangsa adalah guest teacher. Program ini merupakan kegiatan rutin di tiap bidang studi. Guru bidang studi akan mendatangkan guru tamu yang merupakan pakar atau ahli di suatu bidang terntu terkait pembelajaran yang diampu. Siswa akan merasakan pengalaman baru dan belajar langsung bersama ahlinya.
Hal ini turut dirasakan oleh para siswa kelas VI Baiturrahman dan VI Baiturrahim SD Sukma Bangsa Lhokseumawe. Mereka belajar teks sejarah pada pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk itu, diundanglah seorang relawan Rohingya bernama Bu Juwita Desry Anggraini. Bu Juwi hadir dan belajar Bersama siswa di kelas pada Rabu, 21 Februari 2024. Saat ini, isu Rohingya menjadi trending topic di kalangan Masyarakat Aceh. Beliau pun menjelaskan asal usul etnis Rohingya dan bagaimana mereka bisa sampai di tanah Serambi Makkah.
Kondisi kelas menjadi serius. Siswa menyimak pemaparan materi dengan sangat baik. Mereka memang sudah penasaran sejak lama terkait isu Rohingya ini. Sesekali terlihat ada siswa yang mulai mengantuk. Bu Juwi pun sadar akan hal ini karena ini merupakan hal lumrah kalau berceita tentang sejarah. Tak tinggal diam, beliau pun memantik diskusi dengan pertanyaan.
Setelah mendengarkan materi yang dijelaskan, beberapa siswa mulai mengangkat tangan ingin bertanya. Banyak hal yang membuat mereka penasaran. Salah seorang siswa bernama Rannaiya bertanya, “Bu, kenapa pemerintah Indonesia tidak menyejahterakan masyarakat kita saja? Kenapa harus kasih ke Rohingya?” Siswa lain Bernama Aqila juga bertanya, ”Apa Rohingya bisa menjajah Indonesia seperti Israel menjajah Palestina?” Bu Juwi terkejut mendengar pertanyaan kritis dari siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe. Perlahan, beliau menjelaskan bahwa pembiayaan Rohingya berasal dari UNHCR, PBB, atau organisasi terkait lainnya. Rohingya juga tidak memiliki kewarganegaraan sehingga mereka tidak bisa berkuasa atas apapun. Diskusi pun semakin aktif dan memanas. Tanpa terasa, waktu pembelajaran pun usai. Siswa berterima kasih kepada Bu Juwi yang telah memberikan pencerahan dan pengalaman baru kepada mereka.
Penulis : Nura Usrina, S.Pd (Guru Bahasa Indonesia SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)