Menumbuhkan Budaya Baca
Buku adalah jendela dunia. Kuncinya membaca. Kita tidak harus melakukan perjalan untuk melihat dunia. Cukup dengan membaca maka kita akan bisa melihat seluruh dunia dari buku. Saat sudah memiliki buku, tentu tidak akan bermanfaat jika tidak dibaca. Membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan kata yang tertulis. Saat kita membaca, dalam pikiran kita akan muncul gambaran apa yang dibaca. Kita seperti melihat langsung apa yang ada di dalam buku. Selain itu, dengan membaca seseorang akan memahami dan mempelajari sesuatu yang tidak diketahuinya. Kegiatan membaca tidak akan dapat dilakukan jika minat baca kurang atau tidak ada.
Di era digital saat ini, menumbuhkan minat baca pada siswa sangatlah susah, terlebih lagi untuk dijadikan budaya. Salah satu faktor yang memengaruhi minat baca siswa adalah gadget. Saat ini, anak-anak sudah terbiasa dengan gadget. Pulang dari mana pun pasti gadget yang mereka cari. Alih-alih gemar membaca, mereka justru kecanduan gadget dan game. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar gawai (gadget) mereka.
Tentu tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki itu semua, seperti yang dilakukan siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe. Kegiatan membaca dilakukan anak-anak di saat jam kondisional pagi dari pukul 07.30 WIB s.d. 08.10 WIB sebelum mulai KBM bersama wali kelas. Tersedia waktu sekitar 40 menit untuk anak-anak membaca. Buku bacaan bisa dibawa sendiri dari rumah dan bisa juga bertukar buku dengan teman yang lain. Buku tersebut bisa disimpan di pojok baca kelas ataupun dibawa setiap harinya.
Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Pojok Baca kelas, bisa juga dilakukan di perpustakaan kelas rendah yang baru saja beroperasi. Ada bermacam bacaan yang dapat dibaca anak-anak di perpustakaan.
Harapannya, kegiatan membaca di pagi hari ini akan menjadi kebiasaan dalam diri siswa. Ketika sudah terbiasa, hal ini nantinya akan membudaya dalam diri mereka. Sesuatau yang sudah membudaya pastinya tidak akan bisa ditinggalkan lagi. Dengan begitu, membaca akan dilakukan tidak hanya di sekolah tapi dilakukan juga di rumah atau di mana pun mereka berada. Pemandangan yang dilihat nantinya akan berganti dari memegang gadget menjadi memegang dan membaca buku.
By : Rika Wahyuni, S. Pd (Guru Bahasa Indonesia SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)