Menyatukan Ide dan Kreasi bersama England’s
Setelah usai menutup tahun pelajaran 2021-2022, kini siswa-siswi VIII England siap menyambut tahun pelajaran baru dengan semangat dan suasana yang baru pula. Seperti tahun-tahun sebelumnya, SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe memulai tahun pelajaran dengan menciptakan momen bersama wali kelas dan para siswanya dalam mendekorasi kelas. Kegiatan ini difasilitasi oleh manajemen sekolah dan diserahkan sepenuhnya kepada wali kelas bersama dengan seluruh siswa anggota kelas tersebut.
Senin, 18 Juli 2022, saya sebagai wali kelas VIII England mengajak siswa terlebih dahulu mendiskusikan tema dan alat-bahan yang diperlukan. Tentu diperlukan beberapa hal untuk menciptakan ruang kelas yang mereka idamkan. Kegiatan ini bertujuan agar dapat menciptakan suasana ruang kelas yang nyaman dan siap dipakai para siswa dalam memulai petualangan belajarnya kembali.
Di awal sesi diskusi, suasana sempat terasa kikuk. Banyak di antara siswa yang terlihat malu-malu untuk memberikan pendapat. Melihat suasana ini, wali kelas kemudian mencari ide agar bagaimana caranya suasana dapat mencair terlebih dahulu. Kami lakukan beberapa sesi tanya-jawab untuk memecah kesunyian. Satu per satu siswa bergilir menyampaikan kesan dan pengalaman yang diperoleh selama menghabiskan masa liburnya. Setelah semuanya mulai terlihat berbaur dan bercanda tawa, wali kelas kemudian mengajak siswa kembali untuk menyusun rencana terkait desain kelas atau “display class” mereka.
Siswa VIII England yang beranggotakan 29 siswa ini diketuai oleh Febryano Valentino Hutasoit. Dengan kesigapannya, ia berusaha merangkul teman-temannya untuk mulai berbaur dan bahu-membahu. Syukurlah anak-anak hebat ini kemudian berhasil mencetuskan konsep yang sangat brilian. Usai menuliskan rancangan desain beserta alat dan bahan yang diperlukan, wali kelas lalu memberi komando untuk memberi tugas kepada seluruh siswa.
Kami mengandaikan tim kami bagaikan tim Bedah Rumah yang dibagi ke dalam berbagai bidang pekerjaan. Dari sisi luar, ada yang bertugas menghias bagian identitas nama kelas di depan pintu, sedangkan sisi dalam, ada yang menghias mading, pojok baca dan pojok salat Duha, daftar piket, serta beberapa sudut kelas lainnya. Dengan mengandalkan kelompok-kelompok kecil ini, kami mulai bersama-sama menyatukan ide sambil sesekali berbincang-bincang. Suasana pun kian hari kian melebur.
Untuk memberi kesempatan siswa berkreasi dengan bebas, pihak sekolah memberi waktu selama kurang lebih seminggu untuk menyelesaikan display class ini. Tidak hanya menghias berbagai sudut dengan kertas warna-warni, kebersihan kelas pun tidak luput dari perhatian kami. Siswa bersama-sama membersihkan jendela, rak, dan berbagai area yang sudah lama ditinggalkan sejak akhir semester tahun pelajaran sebelumnya. Di tengah-tengah kegiatan bersih-bersih, salah seorang siswi berkata, “Bu, locker ini sepertinya tidak bisa dimanfaatkan lagi. Bagaimana kalau kita hias saja?”
“Dihias bagaimana, Nak?”, jawab saya.
“Dijadikan telephone box ala-ala Kota London saja Bu!”, sambung salah satu siswi.
Hebat! Ide yang cemerlang, Nak.
Untuk segera mengeksekusi ide tersebut, kami pun menyiapkan beberapa kertas karton/spectra berwarna merah, putih, dan spidol tinta hitam sebagai alat untuk menggambar dan menulis di atas bidang kertas. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Usai beberapa siswi berselancar di salah satu platform penyedia gambar dan desain-desain menarik, kami pun seketika dapat menyulap sebuah locker menjadi sebuah telephone box yang cukup identik seperti di Negara England tersebut. Di lain sisi, mading kelas pun selesai dikreasikan. Bagian ini khusus saya tugaskan kepada siswa laki-laki. Mereka mengajukan ide untuk memasukkan fakta seputar dunia olahraga, khususnya sepak bola. Tentu hal ini merupakan kegemaran mereka sehingga wali kelas dapat mempercayakannya dengan baik. Daftar piket dan Reading serta Dhuha Corner pun terselesaikan. Desain sederhana, namun manis ini pun akhirnya dapat menyatukan ide kami dengan berbagai macam latar belakang. Wali kelas berpesan kepada siswa bahwa proses tidak kalah penting dibandingkan hasil. Ada banyak cerita yang tercipta selama siswa-siswi ini bersama mewujudkan kelas hunian kebanggaan mereka. Pada akhirnya, kegiatan display class bukan hanya kegiatan yang semata-mata memberi wadah untuk siswa berkreasi, melainkan juga wadah untuk siswa saling mengenal satu sama lain. Semangat belajar di tahun pelajaran yang baru. Terima kasih anak-anak hebat!
By : Dewi Puspita Sari, S.Pd. (Guru B. Indonesia SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)