Peran Orangtua dalam Proses Belajar
BILA berbicara tentang pendidikan, berarti pula menjelaskan hubungan dan peran penting antara guru, murid, dan orang tua. Proses belajar di sekolah akan berjalan lancar seperti yang diharapkan, jika terjalin relasi yang baik dan peran yang optimal di antara ketiganya. Murid merupakan amanah yang dititipkan orangtua kepada guru/sekolah. Sementara itu, guru wajib menjalankan amanah dengan cara memberikan pelayanan, rasa dicintai, dan rasa aman terhadap para muridnya, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas. Termasuk membangun kesadaran siswa bahwa sekolah adalah milik mereka.
Penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa sekolah adalah milik bersama. Seperti dinyatakan Elaine B Griffi n, guru terbaik Amerika pada 1995, “Jika kita dapat membuat para murid menganggap bahwa sekolah adalah milik mereka, mereka akan melindunginya. Buatlah mereka merasakan bahwa sekolah adalah juga komunitas mereka, maka mereka akan memedulikannya.”
Milik bersama yang di dalamnya terdapat guru, teman sejawat, kelas, meja, kursi, dan semua benda benda lainnya yang harus dilindungi bersama. Murid yang merasa memiliki sekolah akan merasa nyaman dengan teman, guru, dan kelas yang menjadi tempat belajar mengajar.
Tempat proses saling berbagi, memberikan dan menerima ilmu sekaligus media ketika guru dan murid bisa saling bekerja sama. Jika guru dan murid mampu berperan dalam proses belajar dengan menumbuhkan rasa memiliki sekolah, lalu bagaimana dengan peran orangtua?
Kepercayaan dan peran Peran orangtua juga tak kalah pentingnya dalam proses pendidikan anak. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak bisa hanya dibebankan pada guru semata. Orangtua harus berperan aktif dalam proses belajar anak. Pada hakikatnya, orangtua merupakan madrasah utama bagi seorang anak dalam mendapatkan pendidikan. Sementara itu, guru dan sekolah merupakan madrasah lanjutan bagi para murid.
Memberikan dukungan kepada anak dalam proses belajar merupakan salah satu contoh motivasi yang dapat dilakukan orangtua bagi anaknya. Akan tetapi, dalam kenyataannya, masih banyak orangtua yang tidak mengetahui bagaimana cara mendukung anak-anak dalam meraih mimpi-mimpi mereka.
Mengapa banyak orangtua justru tidak menunjukkan dukungan kepada anak-anak mereka? Apa yang dapat dilakukan guru dalam situasi seperti ini?
Dalam hal menumbuhkan kesa daran orangtua atas pentingnya pentingnya peran mereka dalam menentukan keberhasilan anak/murid, guru dapat membantu dengan cara memberikan saran atau masukkan yang bersifat positif dan informatif kepada orangtua. Tidak ada orangtua yang ingin melihat kegagalan anak anaknya di masa sekarang atau mendatang. Namun, tidaksemua orangtua sadar bahwa mereka memiliki peran signi miliki peran signifi kan dalam me- kan dalam me nentukan keberhasilan anak-anakmereka.
Seperti dinyatakan Mari Moreland, “Terdapat begitu banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua agar anak-anaknya datang ke sekolah dengan kesiapan untuk belajar. Jika orangtua tidak mendukung anak-anaknya, pastilah karena satu dari dua alasan berikut. Pertama, para orangtua tidak tahu bagaimana para orangtua tidak tahu bagaimana cara mendukung anak-anak mereka. Atau kedua, mereka tidak mengerti bahwa dukungan mereka sangatlah penting.”
Pada titik inilah guru berkewajiban untuk membangun komunikasi yang baik dengan orangtua siswa. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan dukungan yang memadai terhadap berbagai hal yang dapat orangtua lakukan, sekaligus menjelaskan manfaat dukungan mereka terhadap anak/murid dalam proses belajar.
Guru dapat memulai pembicaraan dengan orangtua siswa melalui pesan atau telepon singkat, mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa di sekolah atau kunjungan ke rumah. Bagaimanapun orangtua juga harus mengenal siapa guru yang mengajar anak-anak mereka, memahami aturan main (juga hak dan kewajiban) yang harus dipatuhi di sekolah. A pa tugas dan peran orangtua dalam proses belajar murid di sekolah maupun di rumah, dapat disampaikan dan kemudian dipahami melalui komunikasi yang intensif dengan orangtua.
Pertukaran informasi dan diskusi yang baik antara guru/sekolah dan orangtua juga berimbas pada kedekatan guru–orangtua yang semakin erat yang juga akan memudahkan guru dalam mengelola peserta didiknya atas dasar kepercayaan yang diberikan orangtua.
Kepercayaan yang diberikan orangtua kepada guru merupakan senjata paling ampuh bagi guru dalam mendidik murid. Kepercayaan ini akan mendorong suasana proses belajar mengajar yang lebih kondusif, akuntabel, dan berorientasi pada perkembangan positif murid. pada perkem Orangtua menyadari bahwa guru merupakan pengemban amanah atau sebagai orangtua kedua bagi anaknya di sekolah.
Pada saat terjadi masalah terkait dengan anak/murid, orangtua tidak dengan mudah menerima mentah
mentah informasi yang disampaikan si anak atau orang lain, dan serta-merta menghakimi guru dan pihak sekolah sebagai pihak yang harus disalahkan. Orangtua akan langsung mengonfi rmasi masalah yang terjadi kepada guru yang bersangkutan atau pihak sekolah terkait.
Selain itu, orangtua dapat menimbang untuk menjalankan beberapa praktik atas peran mereka sebagai
berikut: menjadi panutan dalam proses belajar anak melalui serangkaian praktik disiplin diri terhadap
waktu dan tenggat penyelesaian tugas/pekerjaan. Termasuk keinginan untuk mempelajari hal baru.
Selain itu, memberi perhatian lebih pada minat anak, memahami cara belajar anak yang sifatnya unik
atau tak bisa disamakan dengan anak lainnya melalui ragam cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Lalu meluangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak terutama di rumah–melalui beberapa kegiatan bersama. Membaca, mengerjakan PR, tugas atau proyek si anak. Juga melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan proses belajar si anak, antara lain dengan melakukan diskusi dan evaluasi atas hasil belajar mereka.
Terakhir, orangtua juga dapat membantu anak untuk memahami apa yang dipelajari dengan mengaitkan proses belajar mereka dengan dunia nyata, melalui contoh dan praktik di kehidupan sehari hari. Dengan cara ini, anak dapat berpeluang mengalami serangkaian moment of learning yang nyata.
Melalui beberapa cara di atas, ditopang dengan relasi yang baik dengan guru dan sekolah, peran orangtua akan lebih bermakna dan terasa manfaatnya.
Venni Siska
Guru SD di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe