Semarak Bulan Bahasa bersama Para Siswa Luar Biasa
SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe kembali menyelenggarakan kegiatan Library Talk. Kegiatan yang tergabung dalam Reading Hour ini kembali dilaksanakan kedua kalinya pada Kamis, 19 Oktober 2023. Kali ini, Library Talk (disingkat Lib Talk) mendatangkan tamu spesial yang berasal dari Sekolah Luar Biasa Aneuk Nanggroe, Cunda, Lhokseumawe. Bertepatan dengan bulan Oktober, momen ini sekaligus memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Ditemani oleh guru pendamping, Ibu Rizki Azkia, S.Pd., Gr., perwakilan dua orang siswa luar biasa, Hanifah Humaira dan Muhammad Abdul Aziz, hadir ke ruang perpustakaan induk Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe. Kehadiran mereka ke sekolah seketika langsung menarik perhatian seluruh siswa kelas X sampai XII yang telah menunggu di dalam ruang perpustakaan pagi ini.
Acara dibuka oleh kepala sekolah SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe, yakni Ibu Sarlivanti, S.Pd., M.Pd. Acara lalu diambil alih oleh kepala pustakawan, yang akrab disapa dengan Bunda Erna. Ada begitu banyak interaksi yang dilakukan bersama dua ananda hebat ini. Bu Rizki selaku guru pendamping berperan sebagai penerjemah di sini. Bu Rizki terlihat sangat mencintai profesinya. Beliau juga sempat membagikan kisah selama menuntut pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Bunda Erna, selaku MC, mengajak para tamu berbincang-bincang terkait bahasa isyarat. Di tengah-tengah sesi, tak sedikit para guru terharu-biru melihat optimisme dan keceriaan yang ditampakkan oleh Aziz dan Hanifa. Dengan lihai Aziz dan Hanifa mengomunikasikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan menggunakan bahasa isyarat yang telah dipelajarinya sejak kecil. Rasa kagum dan penasaran pun ditunjukkan oleh seluruh siswa SMA. Danish Iqbal Farhandy, siswa kelas XII, dan Rahilla Nada, siswi kelas XI, mewakili para siswa untuk bertanya langsung kepada Aziz dan Hanifa selama sesi tanya-jawab berlangsung.
Pertanyaan yang begitu mengharukan muncul perihal bagaimana Aziz dan Hanifa sebagai seseorang yang memiliki keterbatasan dalam berbicara (tunawicara) saat belajar dan bermasyarakat. “Pernah merasa sedih tidak? Apa motivasi yang mengiringi langkah kalian hingga mampu berada pada titik ini?” tanya Rahilla. Hanifa menjawab, “Saya tidak melihat ke atas, tapi saya selalu melihat kondisi teman-teman lainnya yang memiliki keterbatasan di bidang lainnya.”
Menutup sesi Lib Talk kali ini, Aziz juga sempat unjuk diri dengan memperlihatkan keterampilannya di bidang tari. Tak kalah dengan Aziz, Bu Rizki juga menuturkan bahwa Hanifa merupakan siswi yang berprestasi di bidang melukis dan tata rias. Para siswa dan guru yang terkesan dan terharu ikut memberikan apresiasi kepada mereka dengan memperagakan bahasa isyarat “terima kasih” dan “I love you” yang telah dipelajari. Momen ini kemudian ditutup dengan penyerahan cindera mata berupa goresan pena karya siswa SMA yang telah dibukukan. Terima kasih atas kehadirannya di sekolah kami, Sekolah Luar Biasa Aneuk Nanggroe!
Penulis: Dewi Puspita Sari, S.Pd., Gr. (Guru SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)