Seminar Bahaya Kecanduan Games Pada Usia Remaja
Remaja mana yang tidak suka bermain games di era ini? Rasa-rasanya, hal itu kian susah ditemukan. Di era digital seperti ini, games sangat pesat perkembangannya. Jenis games online pun semakin banyak dan mudah diakses oleh siapapun melalui gadget ataupun internet. Dan seharusnya games online dimanfaatkan sebagai intermezo aktivitas saja namun sayangnya hal itu tak terjadi. Saat ini games online menjadi prioritas bagi remaja bahkan banyak yang dibuat kecanduan dengan permainan tersebut.
Maka senin, 15 Mei 2023, Pusat Layanan Konseling Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe mengadakan kegiatan seminar untuk siswa kelas XI SMA dengan tema, “Bahaya Kecanduan Games Pada Usia Remaja.” Adapun kegiatan ini mendatangkan pemateri salah satu dosen jurusan psikologi Universitas Malikussaleh yaitu Widi Astuti, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Latar belakang diadakan kegiatan ini berdasarkan observasi konselor di level SMA karena maraknya siswa yang tidak bisa lepas bermain games di saat jam sekolah. Padahal di Sekolah Sukma Bangsa sendiri sudah memberlakukan peraturan tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah, hanya saja masih banyak siswa yang secara diam-diam membawa dan memainkan games.
Kegiatan dimulai dengan pemateri menanyakan kabar siswa dan sesekali mengajak mereka berinteraksi. Kemudian beliau menjelaskan tujuan kegiatan hari ini serta meminta siswa untuk aktif berdiskusi selama proses berlangsung. Lalu pemateri meminta peserta seminar untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan yang beliau berikan pada lembaran kertas post it.
Pertanyaan sederhana diajukan. Jenis games apa saja yang kamu sering mainkan? Sehari berapa lama waktu yang dihabisakan untuk bermain game? Penyebab bermain game? Dan Setelah bermain game, apa yang dirasakan? Semua peserta menulis jawabannya versi mereka dan menempelkan pada papan tulis yang tersedia. Kemudian pemateri secara acak mengambil beberapa kertas post it dan membacakannya. Ada yang menjawab games domino, mobile legend, PUBG dll. Adapula siswa yang menjawab bermain games 2 hingga 4 jam perhari dengan alasan keinginan sendiri dan karena bosan. Jawaban-jawaban tersebut menjadi pemantik pada pertemuan ini.
Pemateri mulai menjejalkan materi dengan santai dan interaktif. Beliau menjelaskan pengertian games online. Tak hanya itu, pemateri juga menunjukkan data-data penting bahwa pelaku games online adalah remaja laki-laki 93,2%, dewasa laki-laki 79,6%, remaja perempuan 6,8% dan dewasa perempuan 20,4%. Siswa terlihat antusias mendengarkan. Selesai sesi penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini beberapa mengajukan beberapa hal yang memang sangat dekat dengan mereka. Pertemuan pada hari itu diakhiri dengan foto bersama dan menyerahkan sertifikat sebagai tanda terima kasih kepada guru tamu tersebut.
Tentu saja kegiatan hari ini sangat bermanfaat untuk siswa dan guru. Bagi siswa, mendapatkan pembelajaran tentang hal yang sangat dekat dengan mereka dari ahlinya tentu ini akan menjadi ilmu yang positif. Sedangkan untuk guru, ajang ini menjadi pasokan energi baru dalam hal keilmuan dan juga pengelolaan kelas yang menarik.
Penulis : Oulia Ulfa, S.Pd (Konselor SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)