
SILA 2025: Menyambut Siswa Baru dengan Semangat Kekeluargaan dan Nilai Kesukmaan
Lhokseumawe – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan awal yang dirancang untuk menyambut siswa baru sebelum mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, MPLS dikenal dengan sebutan SILA (Student’s Initiation with Love and Affection). Program ini bertujuan mengenalkan nilai-nilai kesukmaan, sekaligus menciptakan suasana akrab dan penuh kekeluargaan di antara siswa baru, kakak kelas, guru, serta seluruh warga sekolah.
Tahun ini, SILA mengusung tema “TOY STORY” (Tool of Youth: Study, Think, Organize, Read, Yearn to Grow). Tema tersebut mengandung pesan agar para siswa memanfaatkan masa muda untuk terus belajar, berpikir kritis, membaca, dan tumbuh menjadi pribadi yang unggul demi masa depan yang lebih baik.
Kegiatan SILA berlangsung secara tatap muka selama empat hari, yaitu pada 14–15 Juli dan dilanjutkan pada 18–19 Juli 2025, bertepatan dengan pekan pertama masuk sekolah. Sebanyak 199 siswa tercatat sebagai peserta, terdiri dari 100 siswa jenjang SMP dan 99 siswa jenjang SMA. Namun, terdapat delapan siswa yang berhalangan hadir karena sakit dan akan mengikuti program ini pada tahun berikutnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan lantunan selawat bersama yang dipandu oleh Tgk. Angkasah. Selanjutnya, Bapak Zubir, S.Si., selaku Direktur Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, memberikan sambutan selamat datang. Usai pembukaan, para peserta mengikuti berbagai aktivitas seperti ice breaking, kesepakatan ground rules, serta membuat pohon harapan.
Rangkaian kegiatan inti SILA terdiri atas tiga sesi utama, yaitu sesi kesukmaan, Sukma Tour, dan outbound. Sesi kesukmaan berfokus pada penanaman nilai-nilai dasar Sekolah Sukma Bangsa melalui materi seperti sejarah sekolah, kode etik, budaya sekolah, dan program-program unggulan seperti Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MKBS) dan Green School Project. Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan Sukma Tour, di mana peserta diajak menjelajahi lingkungan sekolah dan berdialog langsung dengan guru maupun kakak OSIS di berbagai titik pos yang telah disiapkan. Sebagai penutup, sesi outbound menghadirkan berbagai aktivitas permainan yang dirancang untuk memperkuat kepemimpinan, kerja sama tim, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan keakraban antar peserta.
Sesi Kesukmaan dilaksanakan secara terpisah antara jenjang SMP dan SMA dengan materi dan narasumber yang disesuaikan dengan usia peserta. Materi yang disampaikan meliputi sejarah berdirinya Sekolah Sukma Bangsa, bedah buku Sukma Bangsa tidak Sekadar Kisah di Ruang Ajar karya Fenty Effendy, sosialisasi kode etik dan tata tertib sekolah, budaya sekolah, Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MKBS), serta Green School Project (GSP). Tujuan sesi ini adalah menanamkan nilai-nilai kesukmaan sebagai landasan awal siswa untuk bergabung sebagai warga belajar di Sekolah Sukma Bangsa.
Setelah dua hari sesi kesukmaan, para siswa diberi jeda selama dua hari (Rabu dan Kamis) untuk melakukan observasi mandiri terhadap lingkungan sekolah. Mereka diminta mengamati dan merasakan secara langsung penerapan nilai-nilai kesukmaan dalam aktivitas sehari-hari di sekolah.
Pada hari ketiga, sesi Sukma Tour dilaksanakan dengan dipandu oleh kakak asuh. Para peserta diajak berkeliling ke berbagai area sekolah—mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, selasar asrama, hingga lobi sekolah. Setiap area dilengkapi dengan pos yang memiliki tema berbeda, seperti pos Sejarah Sukma, Budaya Sekolah, Tata Tertib, MKBS, dan GSP. Di setiap pos, siswa diminta menjawab pertanyaan dan memaparkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Pada Jumat siang, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi struktur dan program OSIS oleh para pengurus OSIS. Tujuannya adalah menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta minat berorganisasi di kalangan peserta SILA.
Puncak acara berlangsung pada hari terakhir, yakni sesi Outbound, yang dipenuhi dengan kegiatan permainan seru yang melatih kepemimpinan, kerja sama, dan rasa percaya diri. Berbeda dari sesi sebelumnya, kegiatan Outbound menggabungkan peserta SMP dan SMA agar terjalin keakraban antarsiswa lintas jenjang. Acara ditutup dengan pengumuman peserta terbaik, kakak asuh terbaik, dan kelompok terbaik untuk masing-masing jenjang, serta pembagian sertifikat kepada seluruh peserta.
Besar harapan kami, melalui kegiatan SILA ini, para siswa baru dapat terus mengembangkan diri menjadi pribadi yang unggul secara akademis, terampil, serta berakhlak mulia, sesuai dengan Visi Sekolah Sukma Bangsa.
Penulis: Manisha, S.Pd., Gr. (Guru Matematika SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)