Talk about Cancer
Untuk menunjang proses belajar mengajar, diperlukan program sekolah yang dapat membantu siswa dan siswi memahami konsep pembelajaran secara teori dan aplikasi. Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe dalam hal ini sudah berkomitmen untuk mengadakan salah satu program rutin yaitu Guest Teacher. Sebuah program yang menghadirkan guru tamu yang ahli dibidangnya yang akan memberikan pemahaman lebih mendalam pada materi ajar yang sedang dipelajari. Kegiatan mengundang guru tamu adalah sebagai bentuk inovasi pembelajaran, bahwa belajar dan mendapatkan ilmu tidak semata dari guru di sekolah tetapi bisa juga didapatkan dari berbagai sumber.
Jum’at, 21 Oktober 2022, mata pelajaran Biologi yang di ampu oleh saya Fauza Azima, S.Pd mengundang guru tamu dengan mengusung tema “Talk about Cancer” dengan pesertanya adalah Siswa Kelas XII IPA. Tujuan mengundang guru tamu untuk mengedukasi siswa terkait penyebab penyakit kanker, upaya yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut dan sadari sebagai deteksi dini penyakit kanker.
Kanker adalah salah satu sebab utama kematian di dunia. Masa remaja merupakan awal masa pubertas yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya hormon-hormon pubertas secara cepat. Pesatnya pertumbuhan tanda seks sekunder seperti pembesaran sel di payudara dapat menjadi resiko terjadinya kanker payudara. Merebaknya kasus penyakit kanker pada usia remaja membuat saya tertarik untuk mengundang guru tamu yang berkecimpung di bidang kedokteran. Beliau adalah dr. Adi Rizka, Sp.B(K)ONK, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Malikusaleh yang menempuh Pendidikan terakhir di bidang Konsultan Bedah Onkologi Universitas Brawijaya Malang dan beliau juga merupakan salah satu wali siswa SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe. Kepiawaiannya dalam mengedukasi siswa siswi dikalangan remaja membuat beliau di undang ke sekolah- sekolah untuk memberikan edukasi terkait Kanker.
dr. Adi Rizka memulai presentasi dengan melemparkan pertanyaan kepada siswa, “apa perbedaan tumor dan kanker? Dan banyak siswa masih kebingungan menjawab pertanyaan tersebut, tapi ada seorang siswa yaitu Mazaya yang dapat menjawab pertanyaan dengan sangat baik dan lugas, kemudian dr. Adi Rizka melanjutkan materi melalui slide seperti jenis – jenis kanker yang sering terjadi pada usia remaja dengan menunjukkan gambar berupa perubahan yang abnormal yang terjadi pada tubuh seperti pembesarah payu dara, bentuk tahi lalat yang membesar serta lidah yang membengkak. Seketika pandangan siswa fokus kedepan dan menimbulkan rasa kekhawatiran yang mendalam. dr. Adi Rizka juga memberikan tips terkait cara bagaimana deteksi dini penyakit kanker dengan menekankan betapa penting menerapkan pola hidup sehat misalnya hidup sehat dengan makanan yang seimbang, mengurangi micin, menghindari junk food , berolahraga dan tidak merokok, karena 90% orang yang terkena kanker karena gaya hidup yang tidak sehat. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Seolah ingin membuang rasa penasarannya Rara bertanya apakah pasien yang terkena kanker dapat benar sembuh dari panyakitnya? Jawabannya tidak, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit kanker dengan sembuh total. Bagi orang yang sudah mendapat vonis kanker harus melakukan pengobatan hingga gejala menghilang, tetap harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik karena sewaktu-waktu kanker tersebut bisa muncul kembali.
Pemberian materi oleh guest teacher berjalan dengan lancar, dr. Adi Rizka menjelaskan materi dengan sangat ringan sehingga mudah dipahami. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan adanya guru tamu siswa dapat menambah wawasan baru. Sebagai guru Biologi saya dituntut untuk terus aktif mengedukasi dan mencari informasi terkait isu terkini perkembangan penyakit kanker. Perlu adanya edukasi pada siswa melalui pembelajaran interaktif guna meningkatkan kesadaran siswa mengenai faktor resiko kanker. Dan tidak hanya memberi motivasi kepada siswa untuk selalu menjalani pola hidup sehat, tetapi juga menjadi role model.
Penulis : Fauza Azima