
RASA (Renungkan, Amalkan dan Sebarkan Al-Quran
Satu Ramadan adalah hari di mana seluruh umat Muslim di seluruh dunia menjalankan salah satu rukun Islam khususnya rukun yang ketiga yaitu ibadah puasa. Selain mendapatkan pahala dan memperkuat ketakwaan kepada Allah Swt., puasa juga mengingatkan kepada orang yang kurang mampu, bagaimana mereka bertahan ketika tidak mempunyai makanan, bahkan bagaimana mereka sungguh sabar menunggu rezeki yang mereka percaya bahwa Allah pasti akan memberikannya. “Wah tidak lama lagi Ramadan”, “Tidak sabar ya? Sebentar lagi Ramadan”, ujar beberapa orang yang katanya tidak sabar namun nyatanya mereka tidak melakukan apa-apa secara sadar. Dulu, saya adalah salah satu dari orang-orang itu. Saya menganggap bahwa semua adalah hal yang biasa, tanpa ada usaha untuk mengejar rahmat Allah di bulan yang suci ini. Maka dari itu penting bagi saya untuk memiliki resolusi Ramadan, yaitu suatu hal yang memberikan arahan atau pandangan tentang apa yang akan saya usahakan untuk mengukir Ramadan yang lebih bermakna daripada Ramadan di tahun-tahun sebelumnya.
Saya mempunyai resolusi yang bernama RASA (Renungkan, Amalkan, dan Sebarkan Al-Quran). Saya mulai dengan merenungkan hal-hal yang diperintahkan di dalam Al-Quran namun belum saya terapkan di kehidupan saya. Saya mengevaluasi diri saya tentang seberapa berani saya menghadapi kematian jika pada saat bulan suci seperti ini saja saya acuh terhadap hal-hal yang bisa membantu saya di akhirat kelak. Saya mulai mengamalkan dengan usaha maksimal untuk mendirikan shalat tepat waktu. Saya isi waktu luang saya dengan tadarus, sekalipun hari itu padat, saya harus menyisihkan waktu setidaknya untuk satu lembar Al-Quran setiap hari. Saya juga belajar bersedekah. Sedekah itu bukan soal banyaknya, namun tentang seberapa ikhlas dan tulus hati kita menyedekahkan sebagian harta kita.
Saya tidak ingin kebaikan ini hanya bermanfaat bagi diri saya sendiri; saya juga ingin agar manfaat dari perbuatan baik ini dirasakan oleh orang lain. Saya membagikan amalan-amalan Al-Qur’an yang telah saya terapkan kepada orang lain. Ada banyak cara untuk menyebarkannya, tetapi tidak dengan cara berbangga diri atau merendahkan orang lain. Sebagai contoh, pada minggu kedua bulan Ramadan, saya bersama siswa kelas XI D’ Orsay berbagi takjil di depan Taman Mini Kota Lhokseumawe. Awalnya, saya ingin melakukannya sendiri, tetapi saya merasa akan lebih bermanfaat jika mengajak teman-teman untuk ikut berbagi, bahkan kami juga mengundang orang tua untuk menjadi donatur dalam kegiatan berbagi takjil ini. Sangat menyenangkan, dan kami berharap tindakan kecil ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi banyak orang.
Resolusi Ramadan yang saya rencanakan tahun ini telah terlaksana. Tugas saya sekarang adalah mempertahankan dan meningkatkannya. Saya sangat berharap bahwa niat dan kebaikan yang saya lakukan saat ini tidak hanya berhenti di bulan Ramadan, tetapi juga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari saya. Semoga di Ramadan berikutnya, resolusi-resolusi yang saya lakukan semakin besar, banyak, dan bermanfaat untuk membuat bulan Ramadan menjadi lebih bermakna. Saya yakin dan percaya bahwa Allah akan selalu mendampingi hamba-Nya yang terus berusaha. If I want to, I can do it, and if you want to, you can definitely do it too.
Penulis: Cut Nayla Syahrani (Siswa SMA Kelas XI D’Orsay)