Kiat Menulis Cerpen Ala Pak Ayi Jufridar
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kalimat indah milik Pramoedya Ananta Toer menjadi pembuka kegiatan guest teacher yang dilaksanakan pada hari Selasa (20/09/2022) yang disampaikan oleh Pak Ayi Jufridar, S.E., MSM. Beliau merupakan penulis Novel Putroe Neng, penulis, jurnalis, dan juga seorang dosen. Bapak Ayi menjadi guru tamu dalam kegiatan guest teacher di pelajaran Bahasa Indonesia.
Di pertengahan semester ganjil ini, siswa kelas XI sedang mempelajari materi cerpen dan salah satu tugas yang menanti mereka yaitu menulis cerpen. Agar pemahaman siswa semakin kuat dan dapat menuliskan sebuah cerpen, kegiatan ini mengusung tema “Kiat Menulis Cerpen” dengan harapan setelah mengikuti sesi dengan Pak Ayi, seluruh siswa lebih memahami kiat jitu dalam menulis sebuah cerpen. Kegiatan guest teacher ini laksanakan di perpustakaan Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe.
Setelah menyampaikan quotes tersebut, Pak Ayi mulai menyampaikan materi tentang cerpen. Materi yang disampaikan yakni tentang ide menulis cerpen, skill dasar yang dibutuhkan, unsur cerpen, karakter tokoh, hingga hambatan dalam menulis cerpen. Siswa terlihat sangat kondusif saat pemaparan materi berlangsung. Sesi pertanyaan pun dimulai tak lama setelah pemaparan materi selesai. Guru tamu membuka sesi tanya-jawab dan 5 siswa memberikan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan. Lima siswa yang bertanya adalah Danish, Khadafi, Nayla, Defa, dan Rifqi. Pertanyaan siswa berfokus pada bagaimana memilih atau menentukan tema, karakter tokoh, dialog, dan bagaimana cara mengemas ide agar diterima dengan baik oleh pembaca.
Dari semua siswa yang bertanya, pertanyaan milik Rifqi menjadi pertanyaan terbaik karena beberapa kali menerima pujian oleh Bapak Ayi. Rifqi bertanya, “Bagaimana mencari inspirasi saat penulis merasa buntu atau tidak memiliki ide saat menulis cerpen?” Terkait pertanyaan tersebut, Pak Ayi menyarankan untuk memulai tulisan dengan mendeskripsikan suasana dan hal-hal yang ada di sekitar kita. Hal tersebut juga sangat disarankan bagi penulis pemula yang sulit menemukan ide saat menulis. Dari 5 pertanyaan tersebut, guru juga memilih 3 pertanyaan terbaik dan yang terpilih mendapatkan suvenir yang disponsori oleh perpustakaan sekolah.
Kegiatan selanjutnya yaitu bedah cerpen siswa. Sebelum kegiatan guest teacher dilaksanakan, guru meminta siswa untuk menuliskan cerpen dan akan digunakan saat kegiatan berlangsung. Pak Ayi meminta beberapa cerpen yang telah ditulis oleh siswa sebelumnya untuk dibaca dan dibedah oleh beliau. Lima cerpen terpilih milik siswa kemudian dibaca dan dibahas oleh pak Ayi satu per satu. Di sesi ini, hampir seluruh siswa menyimak dengan seksama cerpen yang di bedah oleh pemateri. Komunikasi 2 arah juga terbangun dengan sangat baik. Siswa sangat antusias menanggapi komentar yang diberikan Pak Ayi. Banyak sekali masukan dan saran yang diberikan oleh Pak Ayi pada siswa yang cerpennya dibedah. Namun demikian, menurut beliau cerpen yang ditulis siswa sudah sangat baik sebagai penulis pemula.
Dua jam terasa begitu singkat saat belajar bersama Pak Ayi. Banyak sekali hal baru yang didapatkan oleh siswa dan guru. Kami para guru pun belajar hal baru melalui kegiatan ini. Di akhir sesi, beliau juga menjelaskan penyebab cerpen ditolak saat dikirimkan ke media massa dan menyampaikan tips menulis di media massa. Dua hal tersebut menjadi catatan penting bagi penulis terutama saat mengirimkan tulisan ke media massa. Hal yang menjadikan tulisan seseorang ditolak dikarenakan ide cerita yang terlalu klise dan kurang cocok dengan visi dan misi media yang dituju. Cerita yang disajikan juga terlalu bertele-tele, serta konflik yang disajikan terlalu ringkas dan tidak fokus.
Selain memperhatikan beberapa hal tersebut, penulis juga sebaiknya menerapkan tips yang diberikan oleh beliau untuk menulis di media massa. Tips yang diberikan yaitu membaca, menulis cepat, tinggalkan, dan mengedit. Penulis disarankan membaca sebanyak mungkin cerpen di media hingga terpengaruh dengan bacaan. Hal ini bertujuan agar penulis mampu melihat pola dan bentuk cerpen yang dimuat di media tersebut. Selanjutnya menulis cepat sangat disarankan ketika sudah mendapatkan ide. Tahap selanjutnya, tinggalkan tulisan sesaat sebelum mengedit kembali tulisan tersebut. Kedua hal tersebut merupakan ilmu baru yang diperoleh guru dan menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh guru terutama saat membimbing siswa menulis dan mengirimkan tulisannya ke media massa. Tidak semua siswa dan guru memiliki bakat dalam menulis. Namun jika terus berlatih dan selalu mempraktikkan tips tersebut, skill menulis akan semakin meningkat. Sebelum kegiatan selesai, guru tamu juga menyampaikan agar kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai tindak lanjut pembedahan tulisan siswa. Beliau sangat senang dapat memberikan materi sebagai guru tamu. Semoga dengan seringnya dilaksanakan kegiatan guest teacher tentang menulis, siswa semakin termotivasi untuk menghasilkan tulisan.
By : Suci Aulia Zahman, S. Pd., M. A. (Guru Bahasa Indonesia SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)