
Pelajaran Berharga dari Siswa SLB: Sebuah Refleksi
Tanggal 11 September menjadi hari yang istimewa bagi kami di Sekolah Sukma Bangsa Lhokse-umawe. Kami mendapat kesempatan berharga untuk menyambut kedatangan siswa-siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Ini adalah pengalaman pertama saya berinteraksi langsung dengan siswa tunarungu, menyimak cerita keseharian mereka, dan menyaksikan sendiri bakat serta prestasi yang mereka miliki. Momen ini sungguh membekas, karena membuka mata dan hati saya akan perjuangan hidup yang mereka jalani dengan penuh semangat, meski memiliki keter-batasan.

Pertemuan ini memberikan banyak pelajaran hidup. Saya belajar bahwa di balik kondisi mereka seperti tunarungu, tunanetra, tuna-grahita, tunadaksa, tunalaras, dan tunawicara tersimpan kelebihan dan potensi yang unik. Dunia mereka penuh dengan kisah inspiratif yang mampu mengajarkan kita tentang makna ketangguhan. Masing-masing dari mereka memiliki cara tersendiri dalam mengekspresi-kan diri, berkomunikasi, dan menunjukkan ke-mampuan yang kerap kali tak terduga. Kami bahkan diajarkan beberapa bahasa isyarat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu. Suasana saat itu terasa begitu hidup, penuh keceriaan, tawa, dan kekaguman. Beberapa siswa SLB dengan percaya diri menampilkan bakat mereka, mulai dari bernyanyi, menari, hingga memperagakan bahasa isyarat. Kami pun terpukau dan ter-gerak untuk mencoba mempraktikkan bahasa isyarat yang diajarkan. Pengalaman ini menga-jarkan satu hal penting: setiap orang, apa pun kondisinya, dapat bersinar dengan caranya sendiri.

Pertemuan ini juga mengingatkan kami ten-tang arti pertemanan yang inklusif. Kita tidak boleh mengejek atau membeda-bedakan teman hanya karena mereka memiliki kekura-ngan, baik fisik maupun nonfisik. Sebaliknya, kita harus belajar menerima dan menghargai setiap perbedaan, karena setiap individu me-miliki keunikan masing-masing. Mereka mem-buktikan bahwa di balik keterbatasan, selalu ada kelebihan yang bisa dikembangkan se-lama ada usaha, doa, dan dukungan.
Akhirnya, interaksi ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga mengajarkan kami untuk senantiasa bersyukur, tetap rendah hati, dan tidak mudah menyerah dalam mengejar mimpi sebagaimana semangat yang ditunjukkan oleh para siswa SLB.
Penulis: Dara Safira, Siswa kelas X Orinoco



