Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda
Berbicara tentang budaya, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang harus dilestarikan oleh generasi muda sebagai bukti cinta tanah air. Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dapat dilihat dan dipraktikkan di sekolah dalam bentuk class project SICUDA “Sukma Indonesian Culture Day”.
SICUDA di SDS Sukma Bangsa Lhokseumawe adalah kegiatan class project kolaborasi dari ragam bidang studi yaitu PPKn dan IPS sesuai dengan materi yang diajarkan di kelas IV, V dan VI. Kegiatan ini berlangsung pada hari selasa, tanggal 30 April 2024 dengan melibatkan seluruh siswa siswi di kelas IV, V, dan VI SD. Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi salah satu wadah bagi peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas yang dimiliki dan dapat meningkatkan wawasan nusantara sejak dini di kalangan peserta didik serta ikhtiar untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda.
Ada 7 kelas yang tampil di kegiatan SICUDA dengan mengusung tema adat Jawa, Padang, Bali, Sunda, Bugis, Batak dan Palembang. Dan itu berasal dari kelas IV Hazrat Sultan, IV Hagia Sophia, IV Tokyo Camii, V Nabawi, V Madinah, VI Baiturrahman, dan VI Baiturrahim. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Duta Pariwisata Aceh Utara yaitu Rayhan Maulana dan Cut Tara Nazilla sebagai juri yang menilai setiap penampilan. Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 yang diawali dengan parade pakaian nusantara dari siswa-siswi kelas IV, V, dan VI yang dipimpin Duta Pariwasata Aceh Utara sebagai pembuka parade dan membuat kehebohan dan keseruan para penonton. Kegiatan ini juga dihadiri oleh orang tua siswa yang datang menyaksikan langsung putra putrinya tampil dengan bakat anandanya masing-masing.
Acara dibuka dengan kegiatan formal, yaitu pembukaan, pembacaan Alqur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hymne Aceh, dan kata-kata sambutan sekaligus membuka acara oleh Kepala Sekolah. Kemudian dilanjutkan acara puncaknya yaitu penampilan tarian daerah, dan lagu daerah oleh masing-masing suku dengan penuh semangat, kekompakan dan totalitas pada setiap penampilannya. Terdengar jelas tepuk tangan dan sorak sorai penonton mengiringi persembahan tersebut.
Penampilan pertama dibuka oleh kelas V Madinah yang mengusung tema adat suku Batak Sumatera Utara dan diakhiri oleh kelas IV Hazrat Sultan yang mengusung tema adat suku Padang Sumatrea Barat.
Di sela-sela waktu istirahat, sesuai dengan rundown dewan juri berkunjung ke setiap stand-stand kelas untuk mengamati kelengkapan khas adat dan menilai presentasi siswa-siswa tentang makanan dan minuman khas daerah suku masing-masing. Ada juga yang menampilan permainan tradisional dan miniatur rumah adat.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 12.30 dan ditutup dengan pembagian hadiah kepada pemenang. Pengumuman pemenang diumumkan langsung oleh juri dan pembagian hadiah oleh Direktur Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe. Juara favorit dimenangkan oleh kelas VI Baiturrahman dengan adat Jawa, penampilan terbaik 1 diraih oleh kelas V Nabawi dengan adat Bali, penampilan terbaik 2 diraih oleh kelas V Madinah dengan adat Batak, dan penampilan terbaik 3 diraih oleh kelas Hagia Sophia dengan adat Palembang. Stand terkreatif 1 diraih oleh kelas IV Tokyo Camii dengan adat Sunda, stand terkreatif 2 diraih oleh kelas VI Baiturrahim dengan adat Bugis dan stand terkreatif 3 diraih oleh kelas IV Hazrat Sultan dengan adat Padang Sumatera Barat.
Kegiatan SICUDA ini merupakan kegiatan penting diadakan setiap tahun di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe mengingat begitu banyaknya manfaat yang bias diperoleh. Siswa dapat mengenal lebih dalam berkenan budaya, lagu daerah, tarian daerah, makanan khas dan juga dapat menyaksikan secara langsung presentasi siswa siswa terkait komposisi dan cara membuat makanan dan minuman tersebut. Untuk guru sendiri, SICUDA dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih rinci tentang keberagaman budaya setiap daerah.
Penulis : Riska Pristiani, S.Sosio (Guru IPS SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)