Belajar Membuat Rangkaian Listrik Sederhana
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang dipakai oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hampir seluruh kegiatan kita lakukan sehari hari-hari menggunakan peralatan listrik. listrik dapat mengalir karena adanya pembentukan arus listrik dari komponen-komponen listrik. Listrik akan mengalir melalui suatu rangkaian tertutup. Listrik yang kita gunakan sehari-hari dapat digunakan karena sudah dibuat dalam bentuk rangkaian listrik. Awal memasuki materi listrik siswa sedikit kesulitan memahami materi karena banyak istilah kelistrikan yang baru di dengar oleh siswa, dan siswa juga harus membayangkan bagaimana gejala kelistrikan. Karena itu, saya selaku guru IPA melaksanakan class project ini, harapannya agar dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang gejala kelistrikan melalui praktik rangkaian listrik. Melalui class project ini, siswa juga dapat belajar mengenal bentuk rangkaian listrik dan mendapatkan pengalaman langsung dalam membuat rangkaian listrik sederhana.
Pada kegiatan class project ini guru bertindak sebagai fasilitator dimana mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktik dan membantu mengarahkan siswa. Saya memulai kegiatan dengan membagikan siswa kedalam lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa. Setelah membagikan kelompok, siswa dipersilahkan duduk bersama teman kelompoknya. Selanjutnya sebelum memulai class project saya memperkenalkan alat-alat berupa komponen penyusun rangkaian listrik sederhana kepada siswa. Saya juga menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen tersebut. setelah itu, saya membagikan LKPD dan perlengkapan praktik kepada siswa dan memberikan waktu kepada siswa untuk membaca isi LKPD tersebut sebagai pedoman praktik mereka. Dalam class project ini, siswa berperan aktif bersama-sama teman kelompoknya membuat rangkaian listrik berupa bel listrik sederhana.
Setelah seluruh siswa memahami LKPD tersebut, siswa langsung memulai membuat rangkaian bel listrik sederhana. Siswa saling bekerjasama megerjakannya, terlihat dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berperan membacakan langkah kegiatan dan ada pula yang bekerjasama mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Mereka mengerjakannya dengan semangat, sambil sesekali memanggil saya jika ada hal yang tidak mereka pahami dari langkah tersebut. suasana kelas terlihat tenang di awal, tapi mulai riuh saat ada beberapa siswa yang kesulitan menggunting ujung kabel. Saya pun bergegas mendemostrasikan caranya. Kelompok perempuan terlihat lebih tenang mereka dengan telaten mengikuti Langkah-langkah di LKPD. Berbeda dengan siswa laki-laki yang terlihat kurang sabar agar bel tersebut cepat berbunyi. Terlihat mereka bertanya beberapa kali, “Bu, ini kenapa gak bunyi? bagaimana cara menyambungkannya?”. Saya pun melihat rangkaian yang mereka buat ternyata masih salah dan ada kabel yang tidak tersambung dengan baik. Saya pun membantu mereka sambil menjelaskan, jika ada kabel yang tidak tersambung dengan benar maka rangkaiannya terbuka jadi aliran listriknya tidak akan mengalir. Salah satu siswa pun bertanya “berarti kalau lampu tidak menyala, bisa jadi karena kabelnya putus ya bu?” Betul sekali” jawab saya. Sambil membuat rangkaian bel listrik sederhana, siswa dapat memahami gejala-gejala kelistrikan yang terjadi.
Saat salah satu kelompok sudah siap membuat rangkaian bel listrik sederhana, seluruh siswa bersemangat saat mendengar belnya berbunyi dan lampu menyala. Kelompok yang belum siap mulai mempercepat kerjanya. Setelah semua kelompok siap membuat bel listrik sederhana. Saya pun meminta salah satu kelompok membawa bel tersebut ke depan kelas. Lalu saya meminta seluruh siswa melakukan pengamatan terhadap beberapa perlakuan yang saya berikan. Pertama saya mematikan saklar, maka suara bel dan lampu mati. Kedua saya mencabut lampu dari dudukan lampu, maka lampunya mati tapi belnya masih berbunyi. Saya pun menjelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Untuk melihat apakah siswa sudah paham tentang gejala kelistrikan, saya memberikan kuis sederhana yang berhubungan dengan praktik yang telah mereka lakukan. Sebelum mengakhiri pertemuan ini, saya bertanya kepada siswa tentang perasaan mereka terhadap class project ini. Alhamdulillah, seluruh siswa menjawab mereka senang dan suka melakukan praktik seperti ini. Salah satu siswa bahkan mengatakan bahwa dia akan mencoba membuat lagi di rumah. Saya juga belajar, bahwa melalui praktik akan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan materi yang awalnya sulit bagi siswa menjadi mudah setelah dijelaskan melalui praktik.
Penulis : Ratna Sari, S.Si (Guru SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)