Pendidikan dan Kebangsaan
NILAI kebangsaan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk nasionalisme dan patriotisme suatu bangsa. Pada masa penjajahan, nilai kebangsaan lebih mudah ditanamkan karena rasa cinta terhadap Tanah Air yang dihadapkan pada tantangan nyata. Para pejuang kemerdekaan rela mempertaruhkan nyawa demi membebaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Namun, di era globalisasi, nilai kebangsaan semakin memudar.
Hal itu dipengaruhi antara lain oleh pesatnya perkembangan teknologi dan pada saat bersamaan, menguatnya fundamentalisme agama.
Sikap kebangsaan perlu ditanam dalam diri para murid sejak usia dini melalui pendidikan kebangsaan. Pendidikan kebangsaan adalah suatu sistem belajar yang berkaitan dengan penguatan nasionalisme. Tujuan dari pendidikan kebangsaan adalah untuk membina wawasan kebangsaan warga negara. Wawasan kebangsaan dapat diperoleh melalui pembelajaran di sekolah seperti pelajaran PPKn, sejarah, seni budaya, dan kegiatan Gerakan Pramuka. Namun, akhir-akhir ini minat pelajar untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut semakin menurun karena tidak dianggap ‘kekinian’. Contohnya, murid lebih senang akrab dengan biografi para artis ternama dunia daripada sejarah para pahlawan nasional.
Tantangan kebangsaan
Dikhawatirkan, jika nilai kebangsaan kian memudar, kebanggaan sebagai warga bangsa dan kecintaan akan Tanah Air kian hilang di kalangan generasi penerus bangsa. Setidaknya beberapa faktor yang perlu ditimbang sebagai tantangan atas pudarnya nasionalisme di kalangan muda; pengaruh budaya global yang diperburuk kurangnya pengetahuan terhadap perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan bagi negeri ini, perubahan gaya hidup, serta menguatnya fundamentalisme agama di kalangan masyarakat. Tentu saja, konteks politik dan ekonomi yang sedang berkembang saat ini juga memberikan pengaruh yang besar tergerusnya nasionalisme di kalangan muda.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang juga merupakan salah satu pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, memegang peranan penting sebagai ujung tombak kebangsaan. Di dunia pendidikan, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menanamkan dan menumbuhkan nilai kebangsaan di kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan kebangsaan harus diberikan mulai pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Ahmad Syafii Mufid pernah mengusulkan pendidikan kebangsaan dan Pancasila kembali masuk kurikulum sekolah untuk membangun dan memperkuat karakter bangsa Indonesia, sekaligus membendung ancaman radikalisme dan intoleransi (Sigit Pinardi: 2017). Pendidikan kebangsaan juga bisa mencegah berbagai persoalan yang sering terjadi di antara pelajar, seperti tawuran di antara kelompok pelajar, penyerangan antargeng motor, dan hilangnya rasa hormat terhadap guru. Di tingkat perguruan tinggi pun, pendidikan kewarganegaraan masih perlu dipelajari.
Tokoh agama juga memiliki andil yang besar dalam menumbuhkan nilai kebangsaan di dalam masyarakat, seperti kampanye dan promosi atas pentingnya toleransi antarumat beragama, menghargai perbedaan, memberikan pemahaman yang lebih luas tentang Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 1945, dan NKRI sehingga perselisihan antarkelompok masyarakat, antarkelompok agama, antargolongan, dan antaretnis bisa dihindari.
Penerapan nilai kebangsaan
Saat ini pendidikan kebangsaan sekadar proses belajar yang harus diselesaikan pelajar untuk memenuhi beban belajar di sekolah. Penghayatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran tersebut sudah semakin luntur sehingga lambat laun sikap nasionalis para pelajar juga ikut berkurang. Banyak faktor yang menyebabkan antusiasme terhadap pelajaran tersebut berkurang, antara lain pembelajaran yang disampaikan guru kurang menarik, guru kurang up to date dengan nilai kebangsaan saat ini, kurangnya sosialisasi terhadap sikap kebangsaan yang sudah dilakukan para leluhur terdahulu. Hal itu dibuktikan dengan mudah ditemui pelajar atau bahkan guru yang tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya atau teks Pancasila.
Bagaimana cara menguatkan pendidikan kebangsaan dengan baik kepada pelajar? Banyak cara yang bisa kita terapkan agar karakter kebangsaan bisa terus melekat dan berkembang dalam diri pelajar masa kini, yaitu pertama, menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang bersumber dari nilai-nilai agama. Samsuri (2011) mengatakan mengajarkan kebenaran agama ialah suatu keharusan bagi pemeluk-pemeluknya karena kebenaran agama memberikan jaminan bagi para pengikutnya dalam menjalankan keyakinannya.
Kedua, mengembangkan ragam seni budaya lewat kegiatan pertunjukan sebagai rasa syukur kita akan perjuangan yang telah dilakukan para leluhur.
Ketiga, melakukan kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai kebangsaan, seperti kegiatan upacara bendera setiap Senin, baris-berbaris, pramuka, dan kerja bakti atau gotong royong. Keempat, mengisahkan momen-momen bersejarah bangsa dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah untuk menumbuhkan nasionalisme. Kelima, melibatkan guru, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kebangsaan.
Nilai-nilai kebangsaan harus tetap tertanam di dalam diri kaum muda masa kini dan generasi masa depan sehingga nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa dan negara menjadi nilai yang terpatri dalam kehidupan mereka. Guru, orangtua, dan masyarakat memiliki peran yang sama pentingnya dalam mempromosikan, menjalankan, dan mempertahankan nilai kebangsaan agar tetap tumbuh, berkembang, dan berkelanjutan.
Marina Nova Wahyuni Kepala SD Sekolah Sukma Bangsa Bireuen
Pada: Senin, 20 Agu 2018, 06:30 WIB